Gubernur Bali Perkuat Komitmen Promosikan Aksara Bali di Seluruh Pulau
Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan kembali komitmennya untuk memperluas penggunaan aksara Bali di berbagai fasilitas publik guna melestarikan warisan budaya Bali.

Gubernur Bali, Wayan Koster, kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong penggunaan aksara Bali di seluruh penjuru Provinsi Bali. Pernyataan ini disampaikan dalam acara peringatan Bulan Bahasa Bali 2025 di Denpasar, Minggu (2 Maret). Keputusan ini diambil sebagai upaya pelestarian warisan budaya Bali yang kaya dan bernilai.
Dalam sambutannya, Koster menjelaskan bahwa instruksi penggunaan aksara Bali untuk rambu jalan, fasilitas umum, dan kantor pemerintahan belum berjalan optimal. Meskipun telah diinstruksikan sebelumnya, kendala ekonomi akibat pandemi COVID-19 membuat penerapannya belum maksimal selama masa pemerintahan pertamanya.
Namun, pada masa jabatan keduanya, Koster berjanji akan memastikan implementasi kebijakan ini berjalan efektif. Ia menekankan pentingnya pelestarian aksara Bali sebagai identitas budaya Bali, mencontohkan keberhasilan negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea, dan Thailand dalam menjaga aksara tradisional mereka. "Inisiatif ini bertujuan memperkuat budaya dan tatanan sosial Bali, karena aksara ini merupakan identitas yang menopang eksistensi Bali," tegas Koster.
Upaya Pelestarian Aksara Bali
Gubernur Koster menyadari pentingnya peran sektor swasta dalam pelestarian budaya Bali. Oleh karena itu, ia telah melakukan pendekatan kepada para pelaku bisnis, mendorong partisipasi mereka dalam mempromosikan aksara dan budaya Bali. "Pariwisata Bali pada dasarnya berakar pada budayanya," kata Koster, menekankan pentingnya menjaga tradisi budaya Bali di tengah modernisasi yang pesat.
Lebih lanjut, Koster menyatakan akan berkolaborasi dengan masyarakat adat dan tradisional untuk mempromosikan penggunaan aksara Bali. Hal ini bertujuan untuk memastikan partisipasi aktif masyarakat Bali dalam gerakan pelestarian budaya ini. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan penggunaan aksara Bali dapat lebih diterima dan diimplementasikan secara luas.
Langkah ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah Bali dalam menjaga kelestarian budaya daerah. Penggunaan aksara Bali tidak hanya sebagai simbol identitas, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga kekayaan budaya Bali agar tetap lestari dan dikenal dunia.
Dukungan Pelaku Bisnis dan Masyarakat Adat
Keterlibatan pelaku bisnis dinilai sangat penting dalam keberhasilan program ini. Mereka dapat berperan dalam mendesain dan memproduksi berbagai produk yang menggunakan aksara Bali, seperti souvenir, kemasan produk, hingga papan nama usaha. Hal ini akan membantu memperkenalkan aksara Bali kepada wisatawan dan masyarakat luas.
Sementara itu, peran masyarakat adat sangat krusial dalam menjaga dan melestarikan aksara Bali. Mereka memiliki pengetahuan dan kearifan lokal yang dapat dibagikan kepada generasi muda. Dengan demikian, pelestarian aksara Bali tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh komponen masyarakat Bali.
Keterpaduan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat adat diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam mempromosikan dan melestarikan aksara Bali. Dengan demikian, aksara Bali tidak hanya akan tetap lestari, tetapi juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata Bali.
Kesimpulan
Komitmen Gubernur Bali untuk mempromosikan penggunaan aksara Bali merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian budaya Bali. Kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pelaku bisnis hingga masyarakat adat, menjadi kunci keberhasilan program ini. Harapannya, aksara Bali dapat tetap lestari dan menjadi bagian integral dari identitas budaya Bali di masa mendatang.