Gubernur Jambi Sorot Manajamen RSUD Raden Mattaher: Pelayanan Buruk, Perencanaan Amburadul!
Gubernur Jambi Al Haris kecewa dengan buruknya manajemen RSUD Raden Mattaher, pelayanan yang buruk, dan minimnya perencanaan yang berujung pada kinerja yang tak terukur.

Gubernur Jambi, Al Haris, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher. Dalam rapat mendadak Jumat lalu, beliau menyoroti buruknya manajemen rumah sakit dan pelayanan yang jauh dari harapan. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh manajemen RSUD Raden Mattaher, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Inspektur Inspektorat Provinsi Jambi. Kekecewaan Gubernur dipicu oleh banyaknya laporan masyarakat terkait buruknya pelayanan di rumah sakit tersebut.
Al Haris secara langsung menyinggung berbagai permasalahan yang terjadi. "Ini sangat banyak keluhan dan tidak dilakukan tindakan dari manajemen rumah sakit, dibiarkan terus menerus," ujarnya, sembari mencontohkan AC yang mati di IGD dan atap ruangan yang bocor. Beliau menekankan pentingnya manajemen yang responsif dan proaktif dalam mengatasi permasalahan tersebut, termasuk dengan memanfaatkan anggaran BLUD rumah sakit.
Lebih lanjut, Gubernur Al Haris juga menyoroti minimnya perencanaan dan evaluasi kinerja di RSUD Raden Mattaher. Beliau menyatakan bahwa kurangnya perencanaan membuat kinerja rumah sakit tidak terukur dan sulit untuk ditingkatkan. Kondisi ini diperparah dengan minimnya kalibrasi alat medis, seperti CT-scan, yang menyebabkan pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain. "Alat kesehatan sudah baik, namun tidak menumbuhkan kepercayaan masyarakat," tegas Gubernur, menyoroti rendahnya kepuasan pasien dan tingginya angka rujukan ke luar daerah.
Manajemen dan Dewan Pengawas Dipertanyakan
Gubernur Al Haris meminta Sekretaris Daerah Provinsi Jambi dan Kepala BKD untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen RSUD Raden Mattaher. Beliau menilai manajemen saat ini kurang mampu mengambil keputusan dan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan. "Sepertinya sudah banyak yang capek di sini dan para pejabat di sini tidak punya planning, sehingga kinerja nya tidak terukur," kritik Gubernur.
Tidak hanya manajemen, Gubernur juga mempertanyakan kinerja Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Raden Mattaher. Al Haris menyatakan kekecewaannya karena Dewas dinilai tidak menjalankan tugas pengawasan dengan baik dan tidak memberikan laporan berkala terkait kinerja rumah sakit. "Dewas di sini tidak bisa bekerja, tidak pernah Dewas melapor ke saya, apa yang dilakukannya, harus ada laporan terkait rumah sakit ini," tegasnya. Beliau berencana untuk melakukan rapat evaluasi setiap tiga bulan sekali untuk memantau perkembangan RSUD Raden Mattaher.
Gubernur menekankan pentingnya perbaikan manajemen dan pengawasan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Raden Mattaher. Beliau berharap evaluasi yang dilakukan dapat menghasilkan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan yang ada dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit milik pemerintah provinsi tersebut. Perbaikan ini dinilai krusial untuk memastikan akses masyarakat Jambi terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan memadai.
Perbaikan Pelayanan dan Infrastruktur Menjadi Prioritas
Beberapa poin penting yang menjadi sorotan Gubernur adalah perbaikan infrastruktur rumah sakit, seperti perbaikan AC yang rusak dan perbaikan atap yang bocor. Hal ini penting untuk menjamin kenyamanan pasien dan mencegah kerusakan alat medis akibat kondisi bangunan yang tidak memadai. Selain itu, Gubernur juga menekankan pentingnya peningkatan frekuensi kalibrasi alat-alat medis untuk memastikan akurasi dan keandalan hasil pemeriksaan.
Dengan adanya evaluasi dan rencana rapat rutin, diharapkan manajemen RSUD Raden Mattaher dapat segera melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan menjadikan RSUD Raden Mattaher sebagai rumah sakit rujukan utama di Provinsi Jambi yang memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi.
Ke depan, diharapkan RSUD Raden Mattaher dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas pelayanan, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Dengan demikian, rumah sakit ini dapat memberikan layanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Jambi.
Kesimpulan
Kekecewaan Gubernur Jambi terhadap kinerja RSUD Raden Mattaher menjadi sorotan penting. Perbaikan manajemen, peningkatan pelayanan, dan pengawasan yang lebih ketat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit tersebut dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.