Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Disambut Adat Tepung Tawar, Simbol Doa dan Keberkahan
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, memulai hari kerja pertamanya dengan prosesi adat Tepung Tawar, sebuah tradisi yang melambangkan doa dan keberkahan untuk kepemimpinannya selama lima tahun ke depan.

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud, mengawali masa jabatannya dengan prosesi adat Tepung Tawar yang penuh makna. Prosesi yang berlangsung di Lobi Kantor Gubernur Kaltim pada Senin pagi, 3 Juli 2023, ini merupakan simbol doa selamat datang dan permohonan keberkahan bagi kepemimpinan beliau selama lima tahun mendatang. Kehadiran seluruh pejabat teras Pemprov Kaltim, termasuk Sekretaris Daerah, Asisten, dan Kepala OPD, turut menyaksikan momen sakral ini.
Suasana hangat dan penuh hormat menyelimuti acara tersebut. Rudy Mas'ud, dengan ramah menyapa para pejabat yang hadir, "Selamat pagi, sehat bapak-ibu?" sapa beliau, menunjukkan keakraban dan kesiapannya memimpin. Prosesi adat Tepung Tawar dipimpin oleh Haji Adji Pangeran (HAP) Haryo Kusumo Poeger dari Kesultanan Kutai Kartanegara, melibatkan pembacaan doa, pemberian tepung tawar, dan taburan beras kuning.
Tradisi Tepung Tawar bukan sekadar seremonial belaka. Menurut HAP Haryo Kusumo Poeger, prosesi ini mengandung makna yang dalam, yaitu pemberian doa restu kepada Gubernur terpilih Kaltim agar dapat memimpin masyarakat Benua Etam dengan bijaksana dan membawa kemajuan. Lebih dari itu, "Selain doa, tradisi ini juga bermakna melepaskan bala. Tadi ada simbol melepaskan bala oleh Bapak Gubernur, jadi bala itu akan lari semua," jelas HAP Haryo Kusumo Poeger, mengungkapkan harapan agar kepemimpinan Rudy Mas'ud terbebas dari halangan dan rintangan.
Prosesi Adat dan Maknanya
Prosesi Tepung Tawar yang khidmat diiringi Tari Topeng Wirun, tari topeng klasik dari Kutai Kartanegara yang dibawakan oleh Aji Mohd Afriansyah. Tari ini menambah keindahan dan kekayaan budaya Kalimantan Timur dalam menyambut kepemimpinan baru. Setelah prosesi untuk Gubernur, acara serupa juga dilakukan untuk Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, didampingi istrinya, Wahyu Hernaningsih Seno Aji. Kedua pemimpin daerah ini kemudian memimpin rapat pimpinan (rapim) bersama jajaran Kepala OPD Pemprov Kaltim, menandai dimulainya kerja nyata dalam memimpin provinsi.
Tepung tawar sendiri merupakan simbol doa dan harapan agar Gubernur dan Wakil Gubernur dapat menjalankan tugas dengan lancar dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kalimantan Timur. Beras kuning yang ditaburkan melambangkan kemakmuran dan kelimpahan. Seluruh rangkaian acara ini menunjukkan penghormatan terhadap adat istiadat dan kearifan lokal Kalimantan Timur.
Dengan dilangsungkannya prosesi adat Tepung Tawar, diharapkan kepemimpinan Rudy Mas'ud dan Seno Aji dapat membawa perubahan positif bagi Kalimantan Timur. Semoga doa dan harapan yang terkandung dalam tradisi ini dapat terwujud dalam bentuk pembangunan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Timur.
Rapat Pimpinan Perdana
Setelah prosesi adat Tepung Tawar selesai, Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim langsung memimpin rapat pimpinan (rapim) bersama seluruh Kepala OPD. Rapim ini menjadi momentum penting untuk menyusun strategi dan program kerja ke depan. Hal ini menunjukkan komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur untuk segera bekerja dan menjalankan tugas memimpin Kaltim.
Dalam rapim tersebut, berbagai isu penting terkait pembangunan Kalimantan Timur dibahas. Diharapkan, rapim ini menghasilkan rencana kerja yang terukur dan terarah, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kalimantan Timur. Kerja sama dan sinergi antar OPD menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan.
Dengan semangat baru dan doa restu dari prosesi adat Tepung Tawar, diharapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim dapat memimpin dengan bijak dan membawa Kalimantan Timur menuju masa depan yang lebih gemilang. Kepemimpinan yang efektif dan kolaboratif sangat penting untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan provinsi.
Semoga kepemimpinan baru ini mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada dan membawa kemajuan bagi seluruh aspek kehidupan di Kalimantan Timur. Keberhasilan pembangunan Kaltim bergantung pada kerja keras dan komitmen seluruh pihak, termasuk Gubernur, Wakil Gubernur, dan seluruh jajaran OPD.