Gubernur dan Wagub Lampung Jalani Prosesi Adat Ngantak dan Buka Belangan
Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela, menjalani prosesi adat Ngantak dan Buka Belangan Mahan Agung sebagai simbol penghormatan dan doa restu dalam memulai masa kepemimpinan.

Bandarlampung, 05/3 (ANTARA) - Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dan Wakil Gubernur (Wagub), Jihan Nurlela, secara resmi memulai masa kepemimpinan mereka dengan menjalani prosesi adat Ngantak dan Buka Belangan Mahan Agung. Prosesi adat yang sarat makna ini menjadi simbol penghormatan terhadap adat istiadat Lampung dan doa restu bagi kepemimpinan mereka.
"Baru saja disaksikan telah dilaksanakan acara adat Ngengantak yaitu mengantarkan antarmarga, sebab di Lampung ini ada dua adat yaitu Pepadun dan Sai Batin, dan saya kebetulan dari marga Sungkai Bunga Mayang dititipkan ke Marga Teluk Betung karena Rumah Dinas Gubernur ada di teritori Marga Teluk Betung," ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Rabu. Proses adat ini menjadi wujud penghormatan antarmarga dan sekaligus penyambutan serta doa restu bagi kepemimpinan baru di Lampung.
Prosesi adat Ngantak dan Buka Belangan Mahan Agung bukan sekadar seremonial belaka. Ini merupakan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun selama ratusan tahun, menunjukkan betapa pentingnya adat istiadat bagi masyarakat Lampung. Meskipun jumlah penduduk Lampung relatif sedikit, kegigihan dalam melestarikan adat istiadat tetap terjaga dengan baik.
Proses Adat Ngantak dan Buka Belangan: Simbol Kesatuan dan Kepemimpinan
Prosesi adat Ngantak dan Buka Belangan diawali dengan arakan kepala daerah yang didampingi keluarga dan muli mekhanai Lampung. Arak-arakan tersebut diiringi atraksi silat yang menambah semarak acara. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan mendengarkan doa dan lantunan sastra lisan Lampung, menunjukkan kekayaan budaya dan spiritualitas masyarakat Lampung.
Puncak acara ditandai dengan Tari Ngigham yang dibawakan bersama oleh Gubernur, Wakil Gubernur, dan para undangan. Tari Ngigham melambangkan gotong royong dan sukacita, menunjukkan semangat kebersamaan dan harapan untuk masa depan Lampung yang lebih baik di bawah kepemimpinan baru.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menekankan pentingnya menjaga kelestarian adat istiadat Lampung. Beliau melihat prosesi adat ini sebagai wujud nyata komitmen untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur. Kepemimpinan yang dijalankan nantinya akan selaras dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat istiadat Lampung.
Makna Mendalam di Balik Tradisi
Proses Ngengantak, yang merupakan bagian dari prosesi adat Ngantak, memiliki makna yang sangat dalam. Pengantaran antarmarga ini merepresentasikan harmoni dan persatuan antar berbagai kelompok masyarakat di Lampung. Ini juga menunjukkan bagaimana adat istiadat dapat menjadi perekat sosial yang kuat dalam masyarakat Lampung yang majemuk.
Dengan dilaksanakannya prosesi adat ini, diharapkan kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Adat istiadat dan pemerintahan diharapkan dapat berjalan beriringan, saling menguatkan, dan menciptakan Lampung yang lebih maju dan sejahtera.
Keberagaman adat istiadat di Lampung, yang meliputi berbagai suku di luar Lampung, juga menjadi kekayaan budaya yang perlu dijaga dan dihormati. Hal ini menunjukkan bahwa Lampung merupakan daerah yang kaya akan budaya dan memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Harapan untuk Kepemimpinan Baru
Proses adat Ngantak dan Buka Belangan Mahan Agung bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi momentum penting dalam kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Ini merupakan simbol komitmen mereka untuk memimpin dengan bijak dan selalu berpedoman pada nilai-nilai luhur adat istiadat Lampung.
Melalui prosesi adat ini, masyarakat Lampung berharap Gubernur dan Wakil Gubernur dapat menjalankan amanah dengan baik, membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Lampung. Semoga kepemimpinan mereka dapat membawa perubahan positif dan membangun Lampung yang lebih maju dan bermartabat.
Dengan tetap memegang teguh nilai-nilai adat istiadat, diharapkan pemerintahan dapat berjalan dengan harmonis dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Semoga Lampung semakin maju dan sejahtera di bawah kepemimpinan yang baru ini.