Gubernur dan Wagub Papua Barat Disambut Meriah dengan Prosesi Adat Nusantara
Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakotani, disambut dengan prosesi adat lintas Nusantara yang unik dan meriah di Manokwari, sebagai simbol persatuan masyarakat Papua Barat.

Manokwari, 5 Maret 2024 - Kedatangan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dan Wakil Gubernur, Mohamad Lakotani, di Bandar Udara Rendani Manokwari pada Rabu, disambut dengan prosesi adat lintas Nusantara yang spektakuler. Prosesinya melibatkan berbagai suku, menunjukkan kemajemukan dan persatuan masyarakat Papua Barat. Kehadiran ratusan warga juga menjadi bukti dukungan besar terhadap kepemimpinan baru ini.
Prosesi adat ini dirancang sebagai simbol persatuan, bukan hanya mewakili satu suku tertentu, melainkan seluruh masyarakat Papua Barat. Konsep ini, menurut Ketua Aliansi Masyarakat Adat Papua, Petrus Makbon, mencerminkan kemajemukan yang harmonis di Bumi Kasuari. "Gubernur dan wakil gubernur bukan milik salah satu suku tapi semua masyarakat Papua Barat," tegasnya.
Gagasan prosesi adat lintas Nusantara ini telah disepakati bersama oleh para kepala suku asli Papua dan kepala suku dari berbagai penjuru Nusantara dalam rapat persiapan penyambutan. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menyambut dan mendukung kepemimpinan baru di Papua Barat.
Proses Adat Lintas Nusantara: Simbol Kemajemukan Papua Barat
Proses adat yang memukau ini diwakili oleh empat suku: Suku Arfak (mewakili Gubernur Mandacan), Suku Waropen (mewakili istri Gubernur), Suku Kaimana (mewakili Wakil Gubernur Lakotani), dan Suku Sulawesi Tenggara (mewakili istri Wakil Gubernur). Pemilihan suku ini didasarkan pada latar belakang etnis para pemimpin. Setelah prosesi adat, acara dilanjutkan dengan ibadah bersama, semakin memperkuat pesan persatuan dalam keberagaman.
Petrus Makbon menjelaskan bahwa tarian dan prosesi adat yang ditampilkan merepresentasikan keberagaman suku, adat, budaya, dan agama yang telah lama terjaga di Papua Barat. Ini adalah warisan berharga yang perlu dilestarikan dan dirayakan.
Antusiasme warga yang hadir dalam jumlah besar menunjukkan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakotani. Mereka dianggap sebagai figur pemersatu yang mampu membawa Papua Barat menuju kemajuan.
Harapan untuk Kepemimpinan Baru
Petrus Makbon berharap Gubernur dan Wakil Gubernur dapat menjalankan tugasnya selama lima tahun ke depan (2025-2030) dengan optimal. Keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua Barat sangat bergantung pada kepemimpinan yang efektif dan sinergis dengan seluruh komponen masyarakat dan pemerintah pusat.
Dukungan dan kerja sama yang baik dari semua pihak sangat krusial untuk mewujudkan visi dan misi kepala daerah. "Setiap tahun kami berharap program kerja semakin lebih baik, semakin ditingkatkan, supaya masyarakat rasakan manfaatnya," harap Makbon.
Proses penyambutan yang penuh makna ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan juga simbol kuat dari harapan dan dukungan masyarakat Papua Barat terhadap kepemimpinan baru yang akan membawa perubahan positif bagi daerah tersebut. Keberagaman yang ditampilkan dalam prosesi adat menjadi bukti nyata semangat persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan budaya.
Semoga kepemimpinan Gubernur Dominggus Mandacan dan Wakil Gubernur Mohamad Lakotani dapat membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi seluruh masyarakat Papua Barat dalam lima tahun mendatang.