Gubernur Khofifah Mohon Doa Cicit Syekh Abdul Qadir Al-Jailani untuk Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memohon doa kepada cicit Syekh Abdul Qadir Al-Jailani untuk kedamaian dan kemajuan Jawa Timur serta Indonesia.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini memohon doa restu dari Syekh Afeefuddin Al-Jailani, cicit ke-19 Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, untuk kesejahteraan dan kemajuan Jawa Timur, bahkan Indonesia secara keseluruhan. Permohonan doa tersebut disampaikan dalam acara peringatan Hari Lahir ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya pada Minggu, 4 Mei 2024.
Pertemuan bersejarah ini mempertemukan Gubernur Khofifah dengan Syekh Afeefuddin Al-Jailani, yang juga merupakan keturunan Sayyidina Hasan dan Husein. Khofifah menekankan pentingnya doa bersama untuk terciptanya kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Acara tersebut berlangsung khidmat dengan lantunan manaqib, shalawat, mahallul qiyam, tausyiah, dan ijazah Dala’il.
Kehadiran Syekh Afeefuddin Al-Jailani memberikan nuansa spiritual yang mendalam pada acara tersebut. Bait 'Ya Jaddal Hasan wal Husain' dalam bacaan Mahallul Qiyam semakin menguatkan ikatan spiritual mengingat silsilah keluarga Syekh Afeefuddin yang terhubung langsung dengan tokoh-tokoh suci dalam Islam. Doa bersama ini diharapkan membawa berkah bagi Jawa Timur dan Indonesia.
Doa untuk Kedamaian dan Kemajuan Jawa Timur
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur dan kehormatan atas kehadiran Syekh Afeefuddin. Ia mengajak seluruh jamaah Muslimat NU untuk bersama-sama memanjatkan doa demi kemajuan Jawa Timur dan Indonesia. Khofifah berharap, doa bersama ini dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta membawa keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Acara doa bersama ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan juga momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar umat beragama. Dengan mendoakan kemajuan bangsa, diharapkan tercipta kondisi yang kondusif untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Suasana khidmat dan penuh haru mewarnai acara tersebut. Ribuan jamaah Muslimat NU tampak khusyuk mengikuti rangkaian doa dan lantunan shalawat yang dibawakan. Kehadiran Syekh Afeefuddin menambah kekhusyukan dan makna spiritual acara tersebut.
Pesan Haru dari Cicit Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Syekh Afeefuddin Al-Jailani sendiri mengungkapkan rasa harunya berada di tengah-tengah puluhan ribu jamaah Muslimat NU. Ia menyebut para ibu Muslimat NU sebagai "lautan cinta" dan mengaku belajar banyak tentang kasih sayang dari mereka. Pernyataan ini menunjukkan penghormatan dan kekaguman Syekh Afeefuddin terhadap peran perempuan dalam masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, Syekh Afeefuddin menceritakan peran penting seorang ibu dalam perjalanan spiritual kakeknya, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Ia menekankan bahwa restu dan dukungan sang ibu menjadi kunci kesuksesan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam menuntut ilmu di Baghdad. Cerita ini memberikan inspirasi tentang pentingnya peran keluarga dalam mendukung cita-cita dan perjalanan hidup seseorang.
Sebagai penutup, Syekh Afeefuddin menyampaikan doa untuk seluruh perempuan inspiratif di Indonesia, termasuk Gubernur Khofifah. Ia mengapresiasi kepemimpinan Khofifah dan menyebutnya sebagai inisiator majelis yang penuh kecintaan kepada Allah, Rasulullah, dan keluarganya. Ia juga turut mendoakan para pendiri Nahdlatul Ulama dan R.A. Kartini yang telah berjasa dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Acara ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya peran doa dan spiritualitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga doa bersama ini dikabulkan Allah SWT dan membawa berkah bagi Jawa Timur dan Indonesia.