Gubernur Sulbar Ajak Masyarakat Mamuju Jadikan Al-Quran Pedoman Hidup
Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, mengajak masyarakat Mamuju menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan pedoman bagi aparatur pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat.

Mamuju, 17 Maret 2024 - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, menyerukan kepada masyarakat Kabupaten Mamuju untuk menjadikan nilai-nilai Al-Quran sebagai pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari. Ajakan ini disampaikan beliau dalam peringatan Malam Nuzulul Quran di Masjid Raya Suhada, Mamuju, Minggu lalu. Peringatan tersebut diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur Al-Quran dalam kehidupan.
Suhardi Duka menekankan pentingnya Al-Quran sebagai sumber ilmu, etika, dan kebaikan. Beliau juga menghubungkannya dengan peningkatan pelayanan publik. Dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman, diharapkan aparatur pemerintah dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Gubernur mengutip pendapat Ummul Mukminin Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW: "Ketika Ummul Mukminin Aisyah RA diberikan pertanyaan tentang bagaimana akhlak yang dijalankan Rasulullah Nabi Muhammad SAW, maka Aysah menjawab bahwa akhlak Rasulullah adalah Al Quran." Pernyataan ini semakin menguatkan ajakan beliau agar masyarakat Mamuju senantiasa berpedoman pada Al-Quran dalam setiap tindakan dan keputusan.
Aktualisasi Nilai Al-Quran untuk Mamuju yang Maju dan Sejahtera
Gubernur Suhardi Duka mengajak masyarakat Mamuju untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan nyata. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan Kabupaten Mamuju yang lebih maju dan sejahtera, sekaligus mendukung kemajuan Provinsi Sulawesi Barat secara keseluruhan. Implementasi nilai-nilai Al-Quran diyakini akan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah.
Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara umara (pemerintah), ulama (tokoh agama), dan umat (masyarakat). Kerjasama yang solid di antara ketiga elemen ini dianggap krusial dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Mamuju. Dengan persatuan dan kesatuan, berbagai kendala pembangunan dapat diatasi.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa dengan berpedoman pada Al-Quran, masyarakat Mamuju akan terhindar dari perbuatan buruk dan tercela. Ajakan untuk saling mendoakan dan menghindari hal-hal yang dilarang dalam Al-Quran juga disampaikan sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berakhlak mulia.
Bupati Mamuju Berharap Limpahan Rahmat
Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, turut memberikan sambutan dalam peringatan Nuzulul Quran tersebut. Beliau berharap peringatan ini dapat membawa limpahan rahmat dan kesejahteraan dari Allah SWT bagi seluruh masyarakat Mamuju. Peringatan Nuzulul Quran diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan Masjid Raya Suhada, Bupati Mamuju menyerahkan bantuan sebesar Rp50 juta. Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan masjid dan menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi masyarakat Mamuju. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan keagamaan.
Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Suhada menjadi momentum penting bagi masyarakat Mamuju untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mengimplementasikan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Kerjasama antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat diharapkan dapat mewujudkan Mamuju yang lebih maju dan sejahtera.