H-1 Lebaran, BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Kota-Kota Besar
BMKG memprakirakan hujan ringan akan terjadi di berbagai kota besar di Indonesia pada H-1 Lebaran, Minggu, dengan potensi hujan petir di beberapa wilayah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi hujan ringan di sejumlah kota besar Indonesia pada H-1 Lebaran, Minggu (30/04/2024). Prakirawan BMKG, Eriska Febriati, menyampaikan informasi ini melalui kanal YouTube BMKG. Prakiraan cuaca ini mencakup berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera hingga Indonesia bagian timur.
Di Pulau Sumatera, beberapa wilayah diprediksi akan mengalami kondisi cuaca yang bervariasi. Kota Padang diprediksi berkabut, sementara Banda Aceh dan Tanjung Pinang berpotensi hujan ringan. Medan dan Pekanbaru perlu mewaspadai potensi hujan petir. Kondisi berawan tebal diperkirakan di Palembang, hujan ringan di Pangkal Pinang dan Bandar Lampung, serta potensi hujan disertai petir di Bengkulu.
Bergeser ke Pulau Jawa, cuaca berawan tebal diperkirakan di Serang. Sementara itu, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta berpotensi mengalami hujan ringan. Perlu diwaspadai potensi hujan petir di Surabaya.
Prakiraan Cuaca di Berbagai Wilayah Indonesia
Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar diprediksi hujan ringan, Mataram berpotensi hujan sedang, dan Kupang perlu mewaspadai potensi hujan petir. Pulau Kalimantan juga diperkirakan akan mengalami hujan ringan di Pontianak, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Namun, Tanjung Selor dan Samarinda perlu mewaspadai potensi hujan disertai petir.
Pulau Sulawesi diprediksi akan mengalami kondisi cuaca yang beragam. Palu diprediksi berkabut, Gorontalo berawan tebal, sementara Mamuju, Makassar, dan Kendari berpotensi hujan ringan. Manado perlu mewaspadai potensi hujan petir.
Di Indonesia bagian timur, Ambon, Jayapura, dan Jayawijaya diprediksi hujan ringan. Kota Nabire berpotensi hujan sedang, sementara Ternate dan Merauke diperkirakan hujan lebat. Sorong dan Manokwari perlu mewaspadai hujan yang disertai petir.
Sistem Low Level Jet dan Siklon Tropis
BMKG juga menjelaskan mengenai pengaruh Siklon Tropis Courtney (96W) yang masih aktif di Samudera Hindia barat daya Banten, dan semakin menjauhi wilayah Indonesia. Siklon ini membentuk sistem low level jet di wilayah tersebut. Low level jet merupakan fenomena anomali angin kencang di lapisan troposfer.
Selain itu, BMKG juga menyebutkan bahwa ex-bibit Siklon Dianne (sebelumnya bibit siklon tropis 93S) masih berada di sekitar Australia dan semakin lemah. Bibit siklon ini menginduksi pembentukan low level jet di perairan barat laut Australia barat dan di daratan Australia barat bagian barat laut.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi hujan dan angin kencang, serta selalu memantau informasi prakiraan cuaca terkini dari BMKG untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk selama periode mudik Lebaran.