Hamas Bebaskan Sandera Israel, Gencatan Senjata Diiringi Pertukaran Tahanan
Hamas membebaskan tiga sandera Israel di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang melibatkan pertukaran tahanan dengan Israel, memicu reaksi beragam dari kedua belah pihak.
![Hamas Bebaskan Sandera Israel, Gencatan Senjata Diiringi Pertukaran Tahanan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/120044.180-hamas-bebaskan-sandera-israel-gencatan-senjata-diiringi-pertukaran-tahanan-1.jpg)
Ankara, 2 September 2024 - Sebuah perkembangan signifikan terjadi di tengah konflik Israel-Palestina. Kelompok Hamas membebaskan tiga sandera Israel, Or Levy, Eliyahu Sharabi, dan Ohad Ben Ami, pada Sabtu lalu. Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah disepakati antara Hamas dan Israel. Ketiga sandera diserahkan kepada perwakilan Palang Merah Internasional di Deir al-Balah, Gaza.
Proses Pembebasan dan Reaksi Beragam
Proses penyerahan sandera disaksikan langsung oleh wartawan Anadolu Agency. Salah satu sandera terlihat mengenakan seragam militer Israel, sementara dua lainnya mengenakan pakaian cokelat. Setelah menerima sandera, Palang Merah Internasional kemudian menyerahkan mereka kepada pihak militer Israel. Pihak militer Israel mengkonfirmasi penerimaan ketiga sandera dan langsung memindahkan mereka ke fasilitas medis untuk pemeriksaan kesehatan.
Sebelum proses penyerahan, foto-foto menunjukkan ketiga sandera berada di atas panggung, dikelilingi oleh pejuang Hamas dan memegang sertifikat pembebasan. Spanduk di atas panggung bertuliskan, "We are the flood, we are the war’s next day," sebuah pesan yang menegaskan kekuatan dan tekad Hamas di Jalur Gaza. Dalam sebuah pernyataan resmi, Hamas menyatakan bahwa pembebasan sandera ini merupakan bukti kekuatan rakyat Palestina dan kedekatan mereka dengan kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri. Mereka juga menegaskan penolakan terhadap rencana pemindahan dan pendudukan yang pernah diusulkan.
Reaksi dari pihak Israel beragam. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyambut pembebasan sandera, tetapi mengecam keras foto-foto yang menunjukkan proses penyerahan. Kantor Perdana Menteri Netanyahu menyatakan bahwa gambar-gambar tersebut "mengejutkan" dan tidak akan dibiarkan begitu saja, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang akan diambil.
Pertukaran Tahanan dan Kondisi Kemanusiaan
Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel akan membebaskan 183 tahanan Palestina. Total, 16 sandera Israel dan 5 pekerja Thailand telah dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata ini. Sayangnya, banyak tahanan Palestina yang dibebaskan dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang memprihatinkan, dengan penurunan berat badan yang signifikan. Organisasi pemantau HAM Euro-Mediterania menuding otoritas penjara Israel telah mengabaikan perawatan medis bagi para tahanan Palestina selama masa penahanan.
Gencatan Senjata dan Konsekuensi Hukum
Gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada 19 Januari 2024, mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 47.500 warga Palestina. Konflik ini telah menimbulkan kerusakan besar di Jalur Gaza. Perlu diingat bahwa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant terkait kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di ICC atas perannya dalam konflik tersebut.
Pembebasan sandera Israel ini menandai babak baru dalam konflik Israel-Palestina. Meskipun gencatan senjata telah disepakati, tetapi ketegangan dan ketidakpastian masih tetap ada. Perkembangan selanjutnya akan menentukan arah perdamaian di wilayah tersebut. Perhatian dunia tetap tertuju pada situasi di Gaza dan upaya untuk mencapai solusi damai yang berkelanjutan.