Hilirisasi: Strategi Tepat Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Ketua Asosiasi Agribisnis Indonesia tekankan pentingnya hilirisasi sebagai strategi tepat untuk pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan nasional, khususnya melalui hilirisasi sawit.

Jakarta, 12 Maret 2024 - Ketua Asosiasi Agribisnis Indonesia, Bayu Krisnamurthi, menegaskan pentingnya program hilirisasi bagi perekonomian Indonesia. Dalam Seminar Nasional Hulu dan Hilirisasi Sawit di Jakarta, Rabu lalu, ia menyatakan bahwa hilirisasi merupakan strategi yang sangat penting, strategis, dan tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam seminar yang membahas peran hilirisasi dan huluisasi sawit sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bayu menekankan bahwa hilirisasi, khususnya di sektor pertanian, telah terdesentralisasi di seluruh Indonesia dan berdampak luas, baik dari hulu hingga hilir. Ia juga menyoroti keberhasilan hilirisasi sawit yang telah menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir sawit terbesar di dunia.
Keberhasilan ini, menurut Bayu, menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menciptakan produk dan industri sawit yang kompetitif di pasar global. Bukan industri yang hanya bergantung pada perlindungan, tetapi mampu bersaing secara global. Namun, Bayu juga mengingatkan bahwa produktivitas sawit menunjukkan tanda-tanda penurunan. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dan diversifikasi produk untuk menjaga daya saing sawit Indonesia.
Hilirisasi Sawit: Sukses dan Tantangan
Bayu Krisnamurthi secara khusus mengapresiasi keberhasilan hilirisasi sawit Indonesia. "Kata-kata eksportir terbesar ini perlu digarisbawahi dan dipertahankan," ujarnya, "karena mengindikasikan hilirisasi dan industrialisasi sawit Indonesia mampu menciptakan produk dan industri yang memiliki daya saing global." Prestasi ini, menurutnya, merupakan bukti nyata bahwa hilirisasi dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar internasional.
Namun, ia juga mengingatkan akan pentingnya antisipasi terhadap penurunan produktivitas sawit. "Saat ini, sawit sudah mulai menunjukkan tanda-tanda indikasi jenuh produktivitas, bahkan sudah mulai menurun atau levelling off," kata Bayu. Oleh karena itu, diversifikasi produk menjadi kunci untuk pengembangan sawit di masa depan.
Lebih lanjut, Bayu menekankan pentingnya pembelajaran dari keberhasilan hilirisasi sawit untuk diterapkan pada sektor pertanian lainnya. Ia menyebut huluisasi sebagai kunci keberhasilan hilirisasi. "Hilirisasi dan huluisasi tidak dapat dipisahkan," tegasnya.
Pentingnya Integrasi Hulu dan Hilir
Bayu Krisnamurthi menjelaskan bahwa keberhasilan hilirisasi sawit tidak terlepas dari pengelolaan yang baik di sektor hulu. Integrasi yang kuat antara hulu dan hilir sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing produk. Pengelolaan yang baik di sektor hulu akan menjamin ketersediaan bahan baku berkualitas dan berkelanjutan, sehingga industri hilir dapat beroperasi secara optimal.
Selain itu, pengembangan teknologi dan inovasi juga berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah produk sawit. Dengan teknologi yang tepat, produk sawit dapat diolah menjadi berbagai produk turunan dengan nilai jual yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani dan pelaku usaha.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mendukung hilirisasi sawit. Dukungan berupa kebijakan yang kondusif, infrastruktur yang memadai, dan akses pembiayaan yang mudah akan sangat membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan industri hilir sawit.
Kesimpulan
Hilirisasi, khususnya pada komoditas sawit, terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Namun, keberhasilan ini harus diimbangi dengan inovasi dan diversifikasi produk untuk menghadapi tantangan penurunan produktivitas. Integrasi yang kuat antara sektor hulu dan hilir, serta dukungan pemerintah, menjadi kunci keberhasilan hilirisasi di sektor pertanian Indonesia secara keseluruhan.