HPN Riau 2025: Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 Tuai Kontroversi, Butuh Revisi?
Diskusi dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Riau membahas kontroversi Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 yang dinilai menghambat prestasi olahraga dan mendorong revisi peraturan tersebut.
![HPN Riau 2025: Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 Tuai Kontroversi, Butuh Revisi?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/120034.581-hpn-riau-2025-permenpora-nomor-14-tahun-2024-tuai-kontroversi-butuh-revisi-1.jpg)
Pekanbaru, 7 Februari 2025 - Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Riau menjadi panggung diskusi hangat terkait Permenpora Nomor 14 Tahun 2024. SIWO PWI Pusat menggelar dialog yang membahas kontroversi peraturan tersebut, menarik perhatian para delegasi PWI dari seluruh Indonesia yang hadir di Hotel Mutiara Merdeka.
Permenpora Nomor 14 Tahun 2024: Sorotan dan Kekhawatiran
Dialog yang dimoderatori Tubagus Adhi ini menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka, termasuk Anyar dari Sekjen FTI, Prof. Denny Riyanto (Staf Ahli KONI Pusat), dan Dr. Hj. Karmila Sari S.Kom MM (Anggota Komisi X DPR RI). Diskusi bertajuk "Dialog Olahraga: Kontroversial Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 Dicabut atau Direvisi?" ini langsung menyoroti keresahan yang dirasakan banyak pihak dalam dunia olahraga Indonesia.
Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, dalam sambutannya membuka diskusi dengan menekankan pentingnya peran pers dalam mengawasi kebijakan pemerintah. "Memang sudah seharusnya untuk dibahas, ini juga bagian dari keprihatinan SIWO. Karena KONI terganggu dengan adanya permen ini, pun bukan KONI, induk cabang olahraga juga merasa terganggu dengan adanya aturan ini," ujarnya.
KONI Pusat sendiri sebelumnya telah menyampaikan keresahan ini kepada pihak legislatif, berharap adanya dialog konstruktif dengan Kemenpora untuk mencari solusi. SIWO PWI Pusat, melalui diskusi ini, menjalankan peran kontrol terhadap kebijakan pemerintah, memastikan agar peraturan tersebut sejalan dengan kemajuan prestasi olahraga nasional.
Poin-Poin Krusial yang Dipertanyakan
Zulmansyah menjelaskan beberapa pasal dalam Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 dinilai menghambat perkembangan prestasi olahraga. "Beberapa pasalnya juga menyebabkan tak berkembangnya prestasi karena ada beberapa syarat," jelasnya. Diskusi ini bertujuan untuk mengidentifikasi poin-poin krusial yang perlu direvisi atau bahkan dicabut.
Para pembicara dan peserta diskusi secara intensif membahas berbagai aspek Permenpora ini. Mereka menganalisis dampak peraturan tersebut terhadap berbagai cabang olahraga, mencari solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, dan memastikan agar peraturan tersebut mendukung, bukan menghambat, perkembangan prestasi olahraga di Indonesia. Diskusi ini berlangsung dinamis dan produktif, menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan dunia olahraga Indonesia.
Rekomendasi untuk Pemerintah
Hasil dari dialog ini bukan sekadar diskusi belaka. Kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan akan disampaikan langsung kepada pemerintah. "Hasil dialog hari ini akan menjadi rekomendasi yang kita sampaikan ke pemerintah untuk sama-sama kita revisi kembali Permenpora ini," tegas Zulmansyah. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dari SIWO PWI Pusat untuk mendorong perubahan positif dalam kebijakan olahraga nasional.
Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari perwakilan pemerintah, atlet, hingga organisasi olahraga, diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang komprehensif dan berdampak signifikan terhadap revisi Permenpora Nomor 14 Tahun 2024. Harapannya, revisi tersebut akan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan dan prestasi olahraga di Indonesia.
Kesimpulan
Diskusi dalam rangka HPN 2025 di Riau ini menjadi bukti nyata peran pers dalam mengawasi kebijakan pemerintah dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Dengan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah, diharapkan Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 dapat direvisi sehingga lebih mendukung kemajuan prestasi olahraga Indonesia. Perhatian dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat penting untuk memastikan keberhasilan revisi ini dan menciptakan masa depan olahraga Indonesia yang lebih cerah.