Ibu Kota Nusantara Butuh Pasokan Ikan, Penajam Paser Utara Siap Jadi Suplier?
Anggota DPRD Penajam Paser Utara, Jamaluddin, mendorong pengembangan perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara yang terus meningkat.

Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 16 Maret 2024 - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membawa peluang sekaligus tantangan bagi daerah tersebut. Anggota DPRD PPU, Jamaluddin, melihat potensi besar dalam sektor perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan IKN yang akan terus meningkat. Ia menekankan perlunya kesiapan PPU dalam menyediakan pasokan perikanan yang cukup untuk IKN.
Menurut Jamaluddin, Kabupaten PPU memiliki potensi lahan yang sangat besar untuk pengembangan budidaya perikanan. Data menunjukkan masih banyak lahan yang belum tergarap secara optimal. Hal ini menjadi peluang emas bagi PPU untuk meningkatkan produksi perikanan dan berkontribusi pada penyediaan pangan di IKN.
Pernyataan tersebut disampaikan Jamaluddin di Penajam, Minggu lalu. Ia berharap potensi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat PPU dan mendukung pembangunan IKN.
Potensi Lahan Budidaya Perikanan di Penajam Paser Utara
Kabupaten PPU memiliki lahan seluas 1.200 hektare yang berpotensi untuk pengembangan kolam budidaya perikanan. Dari luas tersebut, baru 450 hektare yang tergarap, sementara 750 hektare lainnya masih belum dimanfaatkan. Selain itu, terdapat potensi lahan tambak air payau seluas 9.500 hektare, dengan 4.500 hektare telah dikembangkan dan 5.000 hektare masih belum tergarap.
Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, menjadi contoh daerah yang sukses dalam budidaya perikanan. Desa ini bahkan telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai kampung budidaya ikan air tawar. Berbagai jenis komoditas perikanan dibudidayakan di desa ini, seperti ikan, udang windu dan tiger, kepiting, dan rumput laut.
Jamaluddin menambahkan bahwa peningkatan kebutuhan akan berbagai produk perikanan di IKN akan semakin besar seiring dengan perkembangan kota tersebut. Hal ini menjadi peluang besar bagi PPU untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakatnya.
Produksi Perikanan dan Peluang Ekonomi
Data dari Dinas Perikanan Kabupaten PPU menunjukkan angka produksi perikanan yang cukup signifikan. Produksi ikan air tawar mencapai 12.000 ton per tahun, kepiting sekitar 300 kilogram per tambak sekali panen, rumput laut 4.000 ton per tahun, dan udang sekitar 400 kilogram per tambak sekali panen. Angka-angka ini menunjukkan potensi yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Jamaluddin mengajak pemerintah kabupaten untuk menyusun program yang efektif dalam memaksimalkan potensi tambak dan kolam budidaya perikanan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian kabupaten dan kesejahteraan masyarakat PPU. Fokus utama program ini adalah pemanfaatan lahan potensial yang masih belum tergarap.
Ribuan hektare lahan di PPU yang berpotensi untuk pengembangan budidaya perikanan harus dimanfaatkan secara optimal. Dengan pengelolaan yang baik, sektor perikanan di PPU dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan di IKN.
"Kami ajak pemerintah kabupaten susun program maksimalkan potensi tambak dan kolam budi daya perikanan yang dapat tingkatkan ekonomi kabupaten dan masyarakat," jelas Jamaluddin.
Kesimpulan
Pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi sangat krusial untuk mendukung kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara. Potensi lahan yang melimpah dan produksi perikanan yang cukup besar menjadi modal utama dalam mewujudkan hal tersebut. Perencanaan dan program yang terstruktur dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi ini demi kesejahteraan masyarakat dan keberhasilan pembangunan IKN.