Ideologi Bung Karno: Relevan untuk Indonesia, Layak Jadi Wacana Dunia
Ketua Umum PA GMNI, Arief Hidayat, menyatakan ideologi Bung Karno relevan secara global dan dapat menjadi solusi ideologis dunia, menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila, Trisakti, dan Marhaenisme.

Ketua Umum DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI), Arief Hidayat, baru-baru ini menyatakan bahwa ideologi Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, tidak hanya relevan bagi Indonesia, tetapi juga layak dipertimbangkan sebagai solusi ideologis di tingkat global. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Halalbihalal DPP PA GMNI di Jakarta, Sabtu lalu.
Arief menekankan pentingnya kembali pada ajaran-ajaran Soekarno, seperti Pancasila, Trisakti, dan Marhaenisme. Ia berpendapat bahwa hal ini krusial tidak hanya untuk menjaga arah politik nasional, tetapi juga untuk memberikan kontribusi positif pada peradaban global yang dianggapnya mulai kehilangan pijakan etik dan ideologis. Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran akan semakin pragmatisnya politik global dan meningkatnya nasionalisme sempit di berbagai negara.
Pengalaman Arief di forum internasional, termasuk saat menjabat sebagai Presiden Mahkamah Konstitusi se-Asia, semakin memperkuat argumennya. Ia menceritakan bagaimana ideologi Soekarno mendapat apresiasi di kancah internasional. "Teman-teman di luar negeri bahkan bilang, ini bukan cuma ideologi Indonesia, tapi layak jadi ideologi dunia," ungkap Arief, mengutip tanggapan dari forum internasional tersebut.
Ideologi Bung Karno sebagai Solusi Global
Arief berpendapat bahwa dalam situasi global yang semakin pragmatis dan cenderung mengutamakan kepentingan nasional yang sempit, ajaran Bung Karno yang menempatkan keadilan sosial dan solidaritas antarmanusia sebagai prinsip dasar bernegara, dapat menjadi alternatif yang relevan dan membumi. Ajaran-ajaran ini, menurutnya, menawarkan solusi yang humanis di tengah kompleksitas masalah global saat ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ajaran Bung Karno menekankan pentingnya keseimbangan antara kepentingan nasional dan global, serta keadilan sosial sebagai landasan utama pembangunan berkelanjutan. Hal ini dinilai sangat relevan dalam menghadapi tantangan global seperti kesenjangan ekonomi dan perubahan iklim.
Arief juga menyoroti pentingnya implementasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menekankan perlunya konsistensi dalam menegakkan moral dan etika politik, serta menghindari pragmatisme yang mengabaikan nilai-nilai luhur demi ambisi kekuasaan.
Seruan untuk Kader GMNI dan Perkembangan Ideologi Soekarno
Arief mengkritik kecenderungan elite politik yang mengabaikan nilai-nilai luhur demi ambisi kekuasaan. Ia menyerukan kader GMNI untuk menjadi pelopor perubahan dan melawan praktik-praktik koruptif dan tidak bertanggung jawab. "Kalau Bung Karno jelas musuhnya penjajah, musuh kita sekarang lebih tak kasat mata: bangsa sendiri yang rakus, yang mengelola sumber daya tanpa tanggung jawab. Maka, kader GMNI harus bangkit dan jadi pelopor perubahan," tegas Arief.
Ia juga menyerukan agar ideologi Soekarno terus dirawat, dikembangkan, dan disebarluaskan, baik di dalam maupun luar negeri. Menurutnya, dengan konsistensi dan keberanian dalam memegang teguh nilai-nilai tersebut, Indonesia tidak hanya dapat terhindar dari kekacauan, tetapi juga dapat memimpin dunia dengan ajaran ideologinya sendiri. Hal ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari seluruh elemen bangsa.
Arief berharap agar pemikiran-pemikiran Bung Karno dapat dikaji dan diadaptasi secara kritis untuk menjawab tantangan zaman modern. Ia menekankan pentingnya memahami konteks historis dan filosofis ideologi Soekarno, agar implementasinya dapat relevan dan efektif dalam konteks kekinian.
Dengan demikian, pernyataan Arief Hidayat ini membuka wacana penting tentang relevansi ideologi Bung Karno, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia. Pernyataan ini juga menjadi tantangan bagi generasi muda untuk meneruskan perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia yang adil dan makmur, serta berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan dunia.