Nasionalis sebagai Pendulum Perubahan: Seruan Ketum PA GMNI
Ketua Umum DPP PA GMNI, Arief Hidayat, menyerukan konsolidasi kaum nasionalis untuk melawan pergeseran nilai dan menjadi penyeimbang perubahan politik di Indonesia.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI), Arief Hidayat, menyerukan pentingnya kebangkitan kaum nasionalis dalam menghadapi tantangan bangsa. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Halalbihalal DPP PA GMNI di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4). Arief menekankan perlunya konsolidasi untuk mengembalikan politik Indonesia ke jalan yang ideologis, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, Trisakti, dan Marhaenisme.
Arief menyinggung tantangan besar yang dihadapi Indonesia, yaitu pergeseran nilai dan arah perjuangan. Ia menyatakan, "Dulu, musuh Bung Karno jelas penjajah, tapi musuh kita sekarang lebih sulit dikenali, karena datang dari bangsa sendiri. Rakus akan kekuasaan, sumber daya dikeruk untuk kepentingan pribadi, bukan untuk rakyat." Oleh karena itu, peran kaum nasionalis, khususnya alumni GMNI, sangat krusial untuk menjadi penyeimbang dan pengarah perubahan menuju arah yang lebih baik.
Lebih lanjut, Arief mengingatkan siklus sejarah Indonesia yang selalu diwarnai guncangan besar setiap 20-30 tahun. Mulai dari Kemerdekaan 1945, Orde Baru 1966, Reformasi 1998, hingga ketidakpastian politik pasca Pemilu 2024. Ia menegaskan bahwa siklus ini membawa kekacauan, namun juga peluang untuk menciptakan tatanan baru. Kepemimpinan yang visioner dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang ini dan menghindari menjadi korban situasi.
Konsolidasi Kaum Nasionalis dan Peran PA GMNI
Arief meyakini PA GMNI memiliki posisi strategis untuk menjaga arah bangsa. Bukan karena merasa lebih baik, tetapi karena warisan ideologis yang jelas, basis intelektual dan moral yang kuat, serta jaringan alumni yang luas. Acara Halalbihalal tersebut juga menjadi momen mengenang almarhum Murdaya Poo, tokoh nasionalis dan pengusaha yang juga mantan Ketua Umum DPP PA GMNI. Arief menjadikan Murdaya sebagai contoh nasionalisme dan keberpihakan pada rakyat yang tidak bertentangan dengan kesuksesan di dunia usaha.
Sebagai wujud nyata konsolidasi ideologi, PA GMNI meluncurkan TV Marhaen, sebuah platform media untuk menyebarkan gagasan-gagasan nasionalis. Arief berharap TV Marhaen menjadi wadah bagi kader-kader ideologis Bung Karno untuk menggelorakan Pancasila dalam konteks modern dan aktual. Ia mengajak seluruh alumni GMNI untuk tidak hanya terpaku pada romantisme sejarah, tetapi juga menjadikan nilai-nilai ideologis sebagai panduan dalam bertindak.
Arief menekankan pentingnya keberanian untuk menyatakan kebenaran, meskipun harus melawan arus. Ia mengingatkan bahaya diam di tengah situasi yang mengancam Indonesia. "Jangan sampai kita kehilangan Ibu Pertiwi karena kita terlalu diam. Jangan biarkan surga bernama Indonesia berubah jadi neraka karena keserakahan," tegasnya. Acara tersebut dihadiri ratusan alumni GMNI dari berbagai daerah dan tokoh-tokoh nasionalis lintas generasi, menunjukkan semangat untuk memperkuat barisan ideologis.
TV Marhaen: Platform Media untuk Menyebarkan Gagasan Nasionalis
Peluncuran TV Marhaen menjadi salah satu poin penting dalam upaya konsolidasi ideologi yang digagas PA GMNI. Platform media ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para kader ideologis Bung Karno untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan Marhaenisme dalam konteks kekinian. Dengan hadirnya TV Marhaen, diharapkan gagasan-gagasan nasionalis dapat diakses dan dipahami oleh masyarakat luas dengan cara yang lebih modern dan mudah dicerna.
Kehadiran TV Marhaen juga diharapkan dapat menjadi counter-narative terhadap berbagai informasi yang menyesatkan dan memecah belah bangsa. Dengan menyajikan informasi yang akurat dan berimbang, TV Marhaen diharapkan dapat menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan seruan Arief Hidayat agar kaum nasionalis berani melawan arus dan menyatakan kebenaran, sekalipun harus menghadapi tantangan.
Melalui platform ini, PA GMNI berupaya untuk menjembatani kesenjangan informasi dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang nilai-nilai nasionalisme dan perjuangan bangsa. TV Marhaen bukan hanya sekadar platform media, tetapi juga menjadi representasi dari komitmen PA GMNI dalam menjaga ideologi bangsa dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Kesimpulan
Seruan Ketua Umum DPP PA GMNI untuk konsolidasi kaum nasionalis sebagai pendulum perubahan merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan bangsa. Dengan menggabungkan warisan ideologis dengan strategi modern seperti peluncuran TV Marhaen, PA GMNI berupaya untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dan Marhaenisme serta memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.