IHSG Berpotensi Tembus 7.300, MNC Sekuritas Optimis di Tengah Antisipasi FOMC The Fed
Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi mencapai 7.300, meski pasar masih menunggu keputusan suku bunga The Fed, dengan rekomendasi investasi di sektor barang baku.
![IHSG Berpotensi Tembus 7.300, MNC Sekuritas Optimis di Tengah Antisipasi FOMC The Fed](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/17/153149.148-ihsg-berpotensi-tembus-7300-mnc-sekuritas-optimis-di-tengah-antisipasi-fomc-the-fed-1.jpg)
Analis memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang tembus angka 7.300. Hal ini disampaikan oleh Herditya Wicaksana, Head of Research Retail MNC Sekuritas, di tengah antisipasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Proyeksi ini disampaikan pada Jumat lalu di Jakarta.
Menurut Didit, sapaan akrab Herditya Wicaksana, selama IHSG bertahan di atas level 6.931, maka potensi penguatan menuju 7.227 hingga 7.305 masih terbuka. Namun, jika IHSG turun di bawah 6.931, maka diperkirakan akan terjadi koreksi menuju level 6.742 sampai 6.835. Hal ini menunjukkan adanya angka support dan resistance yang perlu diperhatikan pelaku pasar.
Didit menjelaskan, "Selama IHSG masih terjaga di atas level 6.931 sebagai supportnya, maka IHSG masih berpeluang menguat ke level 7.227 sampai 7.305."
Menariknya, Didit merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham sektor barang baku (basic materials). Beberapa emiten yang direkomendasikan antara lain MDKA (Rp1.745-Rp1.895 per saham), INKP (Rp6.825-Rp7.000 per saham), dan TINS (Rp1.130-Rp1.170 per saham). Rekomendasi ini tentunya didasarkan pada analisis fundamental dan teknikal yang dilakukan oleh MNC Sekuritas.
Secara global, pasar keuangan sedang menunggu keputusan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 28-29 Januari 2025. Didit memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan tersebut. Ia memproyeksikan penurunan suku bunga baru akan terjadi pada Juni 2025.
Didit menambahkan, "Untuk The Fed di Januari 2025 ini masih cenderung mempertahankan suku bunga acuannya, dan diperkirakan probabilitas untuk pemangkasan suku bunga AS berada di bulan Juni 2025."
Sementara itu, di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2025. Keputusan ini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi domestik dan tentunya memengaruhi pergerakan IHSG.
Kesimpulannya, potensi IHSG untuk mencapai 7.300 tetap terbuka, meski masih ada ketidakpastian terkait kebijakan The Fed. Rekomendasi investasi pada saham sektor barang baku patut dipertimbangkan, namun investor tetap perlu melakukan analisis sendiri sebelum melakukan keputusan investasi.