IIF Perkuat Infrastruktur Berkelanjutan, Dorong Ekonomi Rendah Karbon di Indonesia
Indonesia Infrastructure Finance (IIF) tingkatkan pembiayaan proyek infrastruktur berkelanjutan untuk mendukung ekonomi rendah karbon dan inklusif, dengan fokus pada sektor energi, telekomunikasi, dan transportasi.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mengumumkan penguatan pembiayaan proyek infrastruktur berkelanjutan pada Selasa, 29 April 2024 di Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam membangun ekonomi rendah karbon dan inklusif. IIF, yang diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan lembaga keuangan multilateral, berperan penting dalam menyediakan pendanaan dan konsultasi untuk proyek-proyek infrastruktur yang ramah lingkungan. Langkah ini penting karena kebutuhan akan dukungan finansial yang kuat dan berkelanjutan untuk proyek infrastruktur strategis di Indonesia sangat krusial.
IIF tidak hanya mempertimbangkan potensi ekonomi suatu proyek, tetapi juga dampak lingkungan dan sosialnya. Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap, menekankan komitmen IIF terhadap pembangunan rendah karbon dan inklusif, selaras dengan komitmen global. Dengan demikian, IIF memastikan bahwa proyek-proyek yang dibiayai berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pembiayaan yang diberikan IIF meliputi skema fund-based dan non-fund-based untuk proyek infrastruktur publik dan swasta. Selain pembiayaan, IIF juga menawarkan jasa konsultasi untuk memastikan proyek-proyek tersebut berjalan sesuai prinsip environmental, social, and governance (ESG). Dengan pendekatan holistik ini, IIF bertujuan untuk memaksimalkan dampak positif dari setiap proyek infrastruktur yang dibiayainya.
Sektor-Sektor Prioritas IIF
Fokus utama pembiayaan IIF mencakup berbagai sektor vital bagi pembangunan Indonesia. Sektor-sektor tersebut antara lain ketenagalistrikan, telekomunikasi, jalan tol, air dan limbah, infrastruktur gas, bandara, pelabuhan, infrastruktur sosial, infrastruktur pariwisata, kereta api, dan transportasi publik. Pemilihan sektor-sektor ini mencerminkan komitmen IIF terhadap pembangunan infrastruktur yang komprehensif dan berkelanjutan.
Pemilihan sektor ini didasarkan pada analisis kebutuhan infrastruktur Indonesia yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau. Dengan berfokus pada sektor-sektor ini, IIF berharap dapat mendorong inovasi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, serta mengurangi emisi karbon. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
IIF juga berperan sebagai jembatan antara kebutuhan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis dan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian, IIF membantu memastikan bahwa proyek-proyek penting dapat terlaksana dengan tepat waktu dan sesuai standar. Kolaborasi lintas sektor juga menjadi kunci keberhasilan IIF dalam mencapai tujuannya.
Kinerja dan Capaian IIF
Sejak tahun 2012, IIF telah mendanai lebih dari 150 proyek infrastruktur dengan total nilai mencapai Rp42,5 triliun. Angka ini menunjukkan kontribusi signifikan IIF terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pada tahun 2024, IIF menargetkan 11 pembiayaan baru senilai Rp3,9 triliun, meningkat 12,5 persen dibandingkan tahun 2023.
Proyek-proyek yang dibiayai pada tahun 2024 mencakup berbagai sektor, termasuk air bersih, kawasan ekonomi khusus, jalan tol, telekomunikasi, dan infrastruktur sosial. Diversifikasi sektor ini menunjukkan komitmen IIF untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang menyeluruh. Dengan demikian, IIF terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui kolaborasi dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, IIF optimis dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif, merata, dan berdaya saing. IIF terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam pembiayaan dan pengembangan proyek-proyek yang berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia. Keberhasilan IIF dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan akan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan komitmen yang kuat terhadap prinsip ESG, IIF memastikan bahwa setiap proyek yang dibiayai tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan berkeadilan sosial. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai pembangunan berkelanjutan. IIF terus berupaya menjadi pilar penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia yang berkelanjutan.