PT SMI: Rp33 Triliun untuk 94 Proyek Ramah Iklim
PT SMI telah berkomitmen membiayai 94 proyek terkait iklim senilai Rp33,45 triliun hingga Desember 2024, mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia.

Jakarta, 27 Februari 2025 - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI mengumumkan komitmen besarnya dalam mendukung upaya penyelamatan iklim di Indonesia. Hingga Desember 2024, perusahaan telah menggelontorkan dana sebesar Rp33,45 triliun untuk membiayai 94 proyek ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan langkah signifikan Indonesia dalam beralih ke energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.
Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah, menyatakan bahwa total nilai proyek yang dibiayai mencapai angka fantastis, yaitu Rp174,8 triliun. Dari 94 proyek tersebut, 49 di antaranya telah berhasil dihitung dan menunjukkan dampak positif yang signifikan. Proyek-proyek ini telah berhasil mencegah emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 6,8 juta ton CO2-Equivalent dan menghasilkan potensi Carbon Credit Equivalent senilai 25 juta dolar AS.
Komitmen PT SMI terhadap keberlanjutan lingkungan tidak hanya sebatas angka. Sejak tahun 2018, perusahaan telah menghentikan pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik tenaga fosil. Langkah ini menunjukkan komitmen nyata perusahaan dalam mendukung transisi energi menuju sumber energi terbarukan, seperti tenaga air, minihidro, surya, panas bumi, biomassa, dan bayu.
Peran PT SMI dalam Transisi Energi Berkelanjutan
PT SMI tidak hanya fokus pada pembiayaan proyek-proyek ramah lingkungan. Perusahaan juga berperan aktif dalam mengelola platform SDG Indonesia One (SIO). Platform ini merupakan wadah kolaborasi antara dana publik dan swasta (blended finance) yang ditujukan untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Melalui SIO, beberapa proyek strategis telah berhasil dijalankan, termasuk Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tembesi. PLTS Tembesi, yang merupakan PLTS terapung terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas 46 MWp, menjadi bukti nyata kontribusi PT SMI dalam pengembangan energi terbarukan.
Lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga telah menunjuk PT SMI sebagai Country Platform Manager untuk Indonesia ETM Country Platform. Peran ini diberikan untuk mengawal transisi energi dari sumber fosil ke energi ramah lingkungan. PT SMI bertugas memobilisasi dukungan pendanaan dari berbagai mitra internasional, termasuk lembaga multilateral, bilateral, filantropi, dan sektor swasta.
Dukungan ini bertujuan untuk mempercepat penyusunan rencana investasi transisi energi dan pendanaan investasi iklim, khususnya untuk mempercepat masa operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Hingga saat ini, PT SMI telah menjalin kemitraan dengan 18 partner yang terdiri dari grant partner, financing partner, knowledge & technical partner, serta investment partner.
Dampak Positif dan Tantangan Ke Depan
Investasi PT SMI dalam proyek-proyek terkait iklim menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target pembangunan berkelanjutan. Angka-angka yang telah dicapai menunjukkan dampak positif yang signifikan, namun tantangan tetap ada. Perlu kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Keberhasilan PT SMI dalam mengelola pendanaan dan kemitraan internasional menjadi contoh baik bagi perusahaan-perusahaan lain. Model blended finance yang diimplementasikan terbukti efektif dalam menarik investasi dan mendorong pertumbuhan sektor energi terbarukan. Dengan dukungan yang berkelanjutan, Indonesia dapat semakin maju dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Ke depannya, PT SMI diharapkan dapat terus meningkatkan inovasi dan memperluas jangkauan pembiayaannya untuk mendukung lebih banyak proyek ramah lingkungan di seluruh Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan keberhasilan transisi energi dan tercapainya target pengurangan emisi gas rumah kaca.