Indonesia dan Turki Teken Tiga MoU Kerja Sama Strategis
Indonesia dan Turki memperkuat hubungan bilateral dengan penandatanganan tiga nota kesepahaman (MoU) di bidang penanggulangan bencana, komunikasi, dan kebudayaan, disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Erdogan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyaksikan penandatanganan tiga nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara kedua negara pada Kamis (10/4) malam waktu setempat di Istana Kepresidenan Turki, Ankara. Penandatanganan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Turki, mencakup kerja sama di bidang penanggulangan bencana, komunikasi, dan kebudayaan.
Ketiga MoU tersebut meliputi kerja sama penanggulangan bencana dan kedaruratan antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dan Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaulatan Kementerian Dalam Negeri Turki; kerja sama media, hubungan masyarakat, dan komunikasi antara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) RI dan Direktorat Komunikasi Presiden Turki; serta kerja sama kebudayaan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Turki. Penandatanganan ini merupakan puncak dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Turki.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Turki tidak hanya mencakup penandatanganan MoU. Sebelum penandatanganan, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan melakukan pertemuan bilateral yang membahas berbagai isu penting, termasuk rencana kerja sama ekonomi dan politik di masa mendatang. Pertemuan ini juga dihadiri oleh delegasi dari kedua negara.
Kerja Sama Penanggulangan Bencana
MoU pertama difokuskan pada peningkatan kerja sama dalam penanggulangan bencana dan kedaruratan. Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto, mewakili Indonesia dalam penandatanganan ini. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kedua negara dalam menghadapi bencana alam dan situasi darurat lainnya, termasuk pertukaran informasi dan pelatihan.
Kedua negara memiliki pengalaman yang luas dalam menghadapi berbagai bencana. Kerja sama ini akan memungkinkan Indonesia dan Turki untuk saling belajar dari pengalaman dan keahlian masing-masing dalam upaya mitigasi dan respons bencana.
Dengan adanya MoU ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih kuat antara Indonesia dan Turki dalam menghadapi tantangan bencana di masa depan.
Kerja Sama Bidang Komunikasi
MoU kedua difokuskan pada kerja sama di bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi, menandatangani MoU ini mewakili Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan hubungan yang lebih baik antara masyarakat Indonesia dan Turki.
Kerja sama ini akan mencakup berbagai kegiatan, seperti pertukaran informasi, pelatihan jurnalistik, dan peningkatan kapasitas komunikasi antar pemerintah. Hal ini diharapkan dapat memperkuat hubungan publik dan diplomasi antar kedua negara.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan tercipta komunikasi yang lebih efektif dan transparan antara kedua pemerintah dan masyarakatnya.
Penguatan Kerja Sama Kebudayaan
MoU ketiga berfokus pada peningkatan kerja sama di bidang kebudayaan. Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mewakili Indonesia dalam penandatanganan MoU ini. Kerja sama ini akan mencakup berbagai aspek kebudayaan, seperti pertukaran seni, budaya, dan pendidikan.
Kerja sama kebudayaan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar masyarakat Indonesia dan Turki melalui pemahaman dan apresiasi yang lebih baik terhadap budaya masing-masing. Hal ini akan mempererat hubungan bilateral kedua negara di tingkat akar rumput.
Dengan adanya MoU ini, diharapkan akan terjadi pertukaran budaya yang lebih intensif, memperkaya khazanah budaya kedua negara dan memperkuat ikatan persahabatan.
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Turki, yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama, menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk memperkuat hubungan strategis dengan Turki. Presiden Erdogan juga didampingi oleh menteri-menterinya, termasuk Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan.