Indonesia Siap Bantu Rekonstruksi Gaza Pasca Gencatan Senjata
Menyusul gencatan senjata antara Hamas dan Israel, Menteri Luar Negeri RI menyatakan kesiapan Indonesia membantu rekonstruksi Gaza dan mendorong solusi dua negara untuk perdamaian jangka panjang.
Indonesia siap membantu pembangunan kembali Jalur Gaza pasca gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyatakan kesiapan tersebut menyusul kesepakatan gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2024. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat, 18 Januari 2024, di Jakarta.
Pemerintah Indonesia menyatakan komitmen penuh untuk mendukung upaya membangun kembali Gaza. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus memperjuangkan Palestina, termasuk pemulihan dan kemerdekaan mereka. Dukungan ini akan dilakukan melalui berbagai cara, termasuk potensi pengiriman pasukan penjaga perdamaian jika dibutuhkan oleh resolusi PBB.
Gencatan senjata yang ditengahi Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir, dinilai sebagai peluang baru menuju perdamaian berkelanjutan. Kesepakatan yang dicapai pada 15 Januari 2024 tersebut memberikan harapan baru bagi perdamaian di Palestina. Perlu diingat, bangsa Palestina telah lama menderita akibat agresi Israel yang berlangsung hampir 500 hari tanpa henti sejak 7 Oktober 2023.
Indonesia menekankan pentingnya komitmen kedua belah pihak pada kesepakatan gencatan senjata. Pelaksanaan gencatan senjata harus efektif untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan. Indonesia berharap gencatan senjata ini dapat membuka masa depan baru bagi perdamaian, tidak hanya di Timur Tengah, tetapi juga dunia internasional.
Indonesia juga berharap gencatan senjata ini dapat mendorong solusi dua negara. Solusi ini dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, sesuai dengan konsensus internasional. Pemerintah Indonesia meyakini perdamaian permanen hanya dapat terwujud melalui solusi dua negara.
Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel meliputi beberapa poin penting. Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengumumkan kesepakatan tersebut setelah negosiasi intensif. Poin-poin penting meliputi pertukaran tahanan, penghentian permusuhan, jaminan keamanan bagi Israel, dan peningkatan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Meskipun ada kekhawatiran mengenai kemungkinan pembatalan, pihak berwenang Israel telah mengkonfirmasi penerimaan mereka atas kesepakatan gencatan senjata. Hal ini disampaikan pada Jumat malam. Indonesia berharap semua pihak berkomitmen penuh terhadap kesepakatan ini untuk terciptanya perdamaian yang berkelanjutan di kawasan.