Innalillahi, Satu Lagi Jamaah Haji Kalsel Wafat di Madinah Usai Tertunda Pulang karena Sakit: Total 14 Orang Meninggal Dunia
Kabar duka menyelimuti musim haji 2025, seorang jamaah haji Kalsel wafat di Madinah setelah perawatan intensif, menambah daftar 14 korban jiwa dari Dembarkasi Banjarmasin.

Kabar duka kembali menyelimuti pelaksanaan ibadah haji musim 2025. Seorang jamaah haji asal Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Dembarkasi Banjarmasin dinyatakan wafat di Madinah, Arab Saudi, setelah menjalani perawatan intensif akibat sakit yang dideritanya.
Jamaah yang meninggal dunia tersebut adalah Hj. Kapsariah Salim, berusia 60 tahun, berasal dari Kota Banjarbaru. Beliau wafat pada Minggu, 2 Agustus, setelah sebelumnya tertunda kepulangannya ke tanah air karena kondisi kesehatannya yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut di Tanah Suci.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel, H Muhammad Tambrin, secara resmi membenarkan kabar duka ini. Dengan wafatnya Hj. Kapsariah Salim, jumlah jamaah haji Dembarkasi Banjarmasin yang meninggal dunia pada musim haji 2025 secara keseluruhan bertambah menjadi 14 orang, sebuah angka yang menunjukkan tantangan kesehatan selama ibadah haji.
Kronologi Wafatnya Jamaah Haji dan Pelayanan Medis
Almarhumah Hj. Kapsariah Salim telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit King Fahd, Madinah, sejak 20 Juni 2025. Kondisi kesehatannya yang terus menurun menyebabkan beliau tidak dapat kembali bersama rombongan kloter asalnya, sehingga memerlukan penanganan medis lanjutan yang mendalam di fasilitas kesehatan Arab Saudi.
H Muhammad Tambrin menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Hj. Kapsariah Salim. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan ikhlas menghadapi cobaan ini, serta mendoakan agar almarhumah diterima di sisi Allah SWT sebagai haji mabrur, dengan segala amal ibadah yang telah dilakukannya.
Tambrin juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia. Mereka telah melaksanakan tugas dengan sangat baik dan penuh dedikasi dalam melayani seluruh jamaah haji, termasuk mereka yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, hingga operasional haji selesai sepenuhnya. Pelayanan prima ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan jamaah.
Kesigapan PPIH dalam menangani kasus-kasus darurat medis seperti yang dialami almarhumah Kapsariah Salim menunjukkan profesionalisme. Mereka memastikan bahwa setiap jamaah yang sakit mendapatkan penanganan yang layak dan sesuai standar kesehatan internasional, meskipun harus menunda kepulangan ke Tanah Air.
Profil Dembarkasi Banjarmasin dan Capaiannya
Dembarkasi Banjarmasin pada musim haji 2025 ini memiliki peran vital dalam memberangkatkan total 5.502 jamaah haji beserta petugas pendamping. Jamaah ini berasal dari dua provinsi besar di Kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, yang terbagi dalam 13 kloter penerbangan yang terorganisir dengan baik.
Jadwal pemberangkatan jamaah haji dari Embarkasi Banjarmasin dimulai dari tanggal 17 Mei hingga 29 Mei 2025, menandai dimulainya perjalanan spiritual mereka. Sementara itu, proses pemulangan jamaah berlangsung dari 5 Juni hingga 8 Juli 2025, memastikan seluruh kloter kembali ke Tanah Air dengan selamat.
Atas kinerja dan profesionalitasnya yang luar biasa, PPIH Embarkasi Banjarmasin bahkan berhasil meraih penghargaan pada gelaran haji 2025. Penghargaan tersebut secara khusus diberikan untuk kategori kesigapan dan kesiapan dalam mengelola kursi kosong atau open seat, yang menunjukkan efisiensi dan responsivitas tinggi dalam manajemen operasional haji.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen PPIH Embarkasi Banjarmasin dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah. Mereka tidak hanya fokus pada pemberangkatan dan pemulangan, tetapi juga pada detail operasional yang memastikan kelancaran seluruh proses ibadah haji bagi ribuan jamaah.