Dua Calhaj asal Bandarlampung Meninggal Sebelum Berangkat Haji
Kemenag Lampung melaporkan dua calon haji asal Bandarlampung meninggal sebelum masuk asrama haji, sementara satu jemaah lainnya sakit dan dirawat di rumah sakit.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung melaporkan kabar duka menjelang keberangkatan jemaah haji tahun ini. Dua orang calon haji (calhaj) asal Kota Bandarlampung meninggal dunia sebelum sempat memasuki asrama haji. Kejadian ini terjadi sebelum keberangkatan gelombang pertama, yang telah memberangkatkan 3.536 calhaj asal Lampung ke Tanah Suci pada 14 Mei 2024. Satu jemaah lainnya juga dilaporkan sakit dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit, menunggu hasil evaluasi tim medis untuk menentukan kelayakan terbangnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Lampung, Ansori F Citra, membenarkan informasi tersebut. "Dua calhaj yang meninggal dunia itu berasal dari Kota Bandarlampung. Mereka meninggal dunia sebelum masuk ke asrama haji," ujarnya di Bandarlampung, Rabu (14/5).
Kemenag Lampung kini tengah menangani proses administrasi terkait hal ini. Proses pelimpahan porsi haji bagi keluarga dari calhaj yang meninggal dunia tengah diurus. Salah satu keluarga telah mengajukan permohonan pelimpahan porsi kepada anggota keluarga lainnya, sementara keluarga lainnya memilih menunda keberangkatan dan akan memproses pelimpahan untuk musim haji tahun depan.
Proses Pelimpahan Porsi Haji
Ansori menjelaskan bahwa Kemenag Lampung telah memproses pelimpahan porsi (batal ganti) dan mengusulkannya ke pusat. "Saat ini kami masih menunggu sistem dibuka oleh Siskohat Pusat. Jika waktu memungkinkan, gantinya bisa berangkat tahun ini, tapi jika tidak, otomatis akan ditunda ke tahun depan," jelasnya. Proses ini menunjukkan komitmen Kemenag untuk memberikan solusi bagi keluarga yang terdampak.
Sistem Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu) merupakan sistem online yang digunakan Kemenag untuk mengelola data dan proses administrasi haji. Sistem ini terintegrasi dan terhubung ke berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian Agama pusat.
Proses pelimpahan porsi haji ini membutuhkan waktu dan koordinasi yang cermat antara Kemenag Lampung dan pusat. Hal ini untuk memastikan agar proses penggantian jemaah berjalan sesuai prosedur dan tidak menghambat keberangkatan jemaah haji lainnya.
Jemaah Sakit Menunggu Evaluasi Medis
Selain kasus meninggalnya dua calhaj, Kemenag Lampung juga menangani kasus jemaah yang sakit. Satu jemaah dilaporkan sakit saat masuk asrama haji dan langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Kondisi kesehatan jemaah tersebut masih terus dipantau oleh tim medis.
Ansori menambahkan bahwa jemaah tersebut masih menunggu hasil evaluasi tim medis untuk menentukan kelayakan terbangnya ke Tanah Suci. Keputusan ini akan didasarkan pada kondisi kesehatan jemaah dan rekomendasi dari tim medis yang menangani.
Kemenag Lampung berkomitmen untuk memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh jemaah haji asal Lampung. Tim medis akan terus memantau kondisi kesehatan jemaah dan memberikan perawatan terbaik agar mereka dapat menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan aman.
Gelombang Kedua Keberangkatan Haji
Gelombang pertama keberangkatan jemaah haji asal Lampung telah selesai. Sebanyak 3.536 calon haji telah diberangkatkan ke Tanah Suci. Gelombang kedua keberangkatan dijadwalkan pada tanggal 16 Mei 2024. Kemenag Lampung akan terus memantau dan memastikan kelancaran proses keberangkatan jemaah haji pada gelombang kedua.
Pihak Kemenag Lampung juga akan melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran proses keberangkatan jemaah haji gelombang kedua, termasuk memastikan kesehatan dan kesiapan jemaah sebelum keberangkatan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan dan kesiapan fisik sebelum melakukan perjalanan ibadah haji. Semoga seluruh jemaah haji yang telah berangkat maupun yang akan berangkat diberikan kesehatan dan keselamatan selama menjalankan ibadah haji.