Calhaj Asal Lampung Meninggal di Tanah Suci karena Serangan Jantung
Seorang calon haji asal Lampung Timur, Sagiyem (76), meninggal dunia di Makkah akibat serangan jantung setelah sempat dirawat di KKHI.

Satu calon haji (calhaj) asal Lampung meninggal dunia di Tanah Suci. Sagiyem (76), asal Lampung Timur dan tergabung dalam kloter JKG 07, menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (13/5) pukul 17.00 waktu Arab Saudi di Kota Makkah. Kementerian Agama (Kemenag) Lampung telah mengonfirmasi kabar duka ini, memberikan detail penyebab kematian, dan menjelaskan proses pemakaman serta santunan yang diterima ahli waris.
Menurut Kabid Haji dan Umroh Kemenag Lampung, M Ansori F Citra, Sagiyem meninggal dunia karena serangan jantung. Sebelum meninggal, ia mengeluhkan sakit dada kiri dan muntah-muntah. Pihak Kemenag mendapatkan informasi ini langsung dari tim medis di Tanah Suci yang menangani almarhumah. Hal ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan jemaah haji, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Proses perawatan Sagiyem di Tanah Suci juga telah dijelaskan oleh Kemenag. Almarhumah sempat dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, kondisi kesehatannya terus memburuk hingga akhirnya ia meninggal dunia. Kejadian ini menyoroti pentingnya akses perawatan kesehatan yang memadai bagi jemaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Calhaj Meninggal di Makkah, Di Makamkan di Tanah Suci
Kemenag Lampung memastikan bahwa almarhumah Sagiyem akan dimakamkan di Arab Saudi. Ini merupakan prosedur standar untuk jemaah haji yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, ahli waris almarhumah akan menerima santunan berupa Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang telah dibayarkan sebelumnya. Hal ini memberikan sedikit ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan di tengah duka yang mendalam.
Informasi ini juga memberikan gambaran mengenai dukungan yang diberikan pemerintah kepada jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci. Proses pemakaman dan santunan yang diberikan menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada para jemaah haji Indonesia.
Lebih lanjut, Ansori menjelaskan bahwa sebelum Sagiyem, terdapat dua calon haji lain dari Bandar Lampung yang meninggal dunia sebelum berangkat ke asrama haji. Kejadian ini mengingatkan pentingnya pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh bagi calon jemaah haji sebelum keberangkatan.
Kuota Haji Lampung Tahun 2025
Terlepas dari kabar duka ini, Kemenag Lampung juga menyampaikan informasi mengenai kuota haji untuk tahun 2025 Masehi/1446 Hijriah. Kuota haji Lampung untuk tahun tersebut sebanyak 7.050 orang. Informasi ini memberikan gambaran mengenai jumlah jemaah haji yang akan berangkat dari Lampung pada tahun mendatang.
Angka ini menunjukkan besarnya antusiasme masyarakat Lampung untuk menunaikan ibadah haji. Pemerintah diharapkan dapat terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas bagi para jemaah haji agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kesehatan dan kesiapan jemaah haji sebelum dan selama keberangkatan.
Kematian Sagiyem menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kesiapan fisik sebelum berangkat haji. Semoga almarhumah husnul khotimah.