Investasi Besar Diperlukan untuk Majukan Peternakan Sapi Perah Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mendorong investasi swasta untuk meningkatkan produksi susu sapi dalam negeri guna mengurangi ketergantungan impor yang mencapai 85 persen.
![Investasi Besar Diperlukan untuk Majukan Peternakan Sapi Perah Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220108.193-investasi-besar-diperlukan-untuk-majukan-peternakan-sapi-perah-indonesia-1.jpg)
Investasi Besar untuk Peternakan Sapi Perah Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menekankan perlunya investasi besar-besaran di sektor peternakan sapi perah Indonesia. Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke PT Bumi Rojo Koyo, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (3/2). Beliau menyoroti tingginya angka ketergantungan impor susu sapi nasional yang mencapai 85 persen.
Menurut Menko Zulhas, ketergantungan impor ini menjadi tantangan serius. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendorong swasta untuk berinvestasi di bidang ini. Pengembangan peternakan sapi perah, termasuk penggemukan sapi, sangat penting untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
PT Bumi Rojo Koyo menjadi contoh sukses peternakan sapi perah modern di Indonesia. Peternakan ini mampu memproduksi susu hingga 30-35 ton per hari. Keberhasilan tersebut didapat berkat pengelolaan yang baik dan dukungan teknologi modern.
Peternakan tersebut memiliki populasi sapi mencapai 2.040 ekor, dengan sekitar 1.200 ekor sapi dewasa siap perah. Setiap sapi menghasilkan 28-30 liter susu per hari, yang diambil tiga kali dalam sehari. Teknologi canggih seperti mesin pemotongan kuku, USG, perlengkapan inseminasi buatan, dan towing turut menunjang produktivitas peternakan.
Keberhasilan PT Bumi Rojo Koyo bisa menjadi model bagi pengembangan peternakan sapi perah lainnya di Indonesia. Replikasi model ini diharapkan dapat meningkatkan produksi susu dalam negeri secara signifikan.
Peningkatan populasi ternak sapi perah di Indonesia merupakan kunci untuk mengurangi ketergantungan impor susu. Investasi dan teknologi menjadi faktor penting dalam mewujudkan hal tersebut. Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi beban impor dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya peternak sapi perah.
Kesimpulannya, peningkatan investasi di sektor peternakan sapi perah merupakan langkah krusial untuk mencapai kemandirian pangan di Indonesia. Dukungan pemerintah dan partisipasi aktif swasta sangat diperlukan untuk mewujudkan hal ini.