Investasi Kehutanan Indonesia Bidik Rp19,9 Triliun dan 400 Ribu Lapangan Kerja di 2025
Menhut menargetkan investasi sektor kehutanan Indonesia mencapai Rp19,9 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 400 ribu orang pada tahun 2025, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi deforestasi.

Target Ambisius Kementerian Kehutanan: Rp19,9 Triliun dan 400 Ribu Pekerjaan
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni baru-baru ini mengumumkan target ambisius untuk sektor kehutanan Indonesia. Investasi di sektor ini diproyeksikan mencapai Rp19,9 triliun pada tahun 2025, sekaligus menyerap tenaga kerja hingga 400 ribu orang. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menhut saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Kamis (23/1).
Strategi Menuju Kehutanan Berkelanjutan dan Bernilai Ekonomi Tinggi
Tema utama pembangunan Kementerian Kehutanan tahun 2025 adalah peningkatan produksi dan hilirisasi hutan. Hal ini bertujuan untuk pemerataan pembangunan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia. Strategi ini diwujudkan dalam beberapa target makro, termasuk pertumbuhan ekonomi kehutanan sebesar 3-5 persen melalui peningkatan PDB dan ekspor.
Target tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan surplus neraca perdagangan non-migas. Selain itu, pemerataan pembangunan wilayah juga akan dicapai melalui peningkatan kapasitas kelompok tani hutan sebesar 7-8 persen. Upaya menekan laju deforestasi juga menjadi fokus, ditargetkan penurunan sebesar 3-4 persen melalui pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta penanggulangan illegal logging.
Sasaran Kementerian Kehutanan di Berbagai Pilar
Kementerian Kehutanan menetapkan beberapa indikator kinerja utama untuk tahun anggaran 2025, yang dikelompokkan ke dalam tiga pilar: lingkungan, ekonomi, dan sosial. Di pilar lingkungan, targetnya meliputi penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 55,38 persen, penurunan laju deforestasi dan degradasi hutan menjadi 0,12 juta hektare per tahun, dan peningkatan indeks daftar merah nasional tentang status keterancaman spesies sebesar 0,75 poin.
Pilar ekonomi menargetkan kontribusi PDB sektor kehutanan terhadap PDB nasional sebesar Rp16,17 triliun (harga konstan), nilai ekspor hasil hutan mencapai Rp261,2 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor kehutanan sebesar Rp6,98 triliun. Terakhir, pilar sosial menargetkan pelepasan lahan hutan untuk reforma agraria seluas 118,4 ribu hektare, pengelolaan kawasan hutan rakyat seluas 96 ribu hektare, dan nilai transaksi ekonomi dari kelompok tani hutan mencapai Rp2,2 triliun.
Kesimpulan: Harapan Besar untuk Kehutanan Indonesia
Target investasi dan penyerapan tenaga kerja di sektor kehutanan yang dicanangkan Kementerian Kehutanan menunjukkan komitmen besar untuk mengembangkan sektor ini secara berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi. Keberhasilan mencapai target tersebut akan berdampak positif bagi perekonomian nasional, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan. Namun, implementasi strategi dan pengawasan yang ketat tetap diperlukan untuk memastikan tercapainya target tersebut.