Investasi KEK Batang Tembus Rp17,95 Triliun, Dorong Ekonomi Nasional
Realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang telah mencapai Rp17,95 triliun, menyerap 7.000 tenaga kerja dan menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah mencatatkan prestasi gemilang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan realisasi investasi hingga saat ini telah mencapai angka fantastis, yaitu Rp17,95 triliun. Investasi tersebut telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 7.000 orang, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan nasional. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama berbagai kementerian dan lembaga pemerintah.
Airlangga Hartarto, dalam kunjungannya ke Batang pada Kamis lalu, memaparkan perkembangan terkini KEK Industropolis Batang. Saat ini, terdapat 27 perusahaan yang beroperasi atau tengah dalam tahap pengembangan di kawasan tersebut. Tujuh perusahaan sudah beroperasi penuh, tujuh lainnya sedang dalam tahap konstruksi, dan 13 perusahaan lainnya masih dalam tahap persiapan. KEK Batang dirancang sebagai ekosistem terintegrasi yang mencakup industri manufaktur, logistik, dan pariwisata, menjadikannya sebagai motor penggerak ekonomi nasional.
Pemerintah pusat telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengembangan KEK Batang dengan mengalokasikan anggaran hampir Rp4 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Investasi infrastruktur ini melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Investasi, dan Kementerian Perhubungan. Hal ini menunjukkan sinergi antar-kementerian dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di KEK Batang.
Infrastruktur Terintegrasi di KEK Batang
Sistem terintegrasi di KEK Industropolis Batang meliputi industri manufaktur, logistik, komersial, hingga pariwisata. Semua sektor tersebut didukung oleh infrastruktur dasar yang memadai, seperti penyediaan air baku, instalasi pengolahan limbah, listrik, gas, serta fasilitas pendukung lainnya. Fasilitas pendukung tersebut antara lain 10 tower rumah susun dan 64 unit bangunan pabrik siap pakai yang disediakan untuk menunjang operasional perusahaan.
Pembangunan infrastruktur yang komprehensif ini bertujuan untuk memastikan KEK Batang dapat berfungsi secara optimal dalam menarik investasi. Fasilitas yang lengkap dan terintegrasi diharapkan mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam menarik investor asing dan domestik.
Pemerintah terus berupaya menciptakan lingkungan investasi yang menarik dan kompetitif. Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja baru. KEK Batang diharapkan menjadi contoh keberhasilan dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus di Indonesia.
Persaingan Investasi di ASEAN
Airlangga Hartarto mengakui adanya persaingan investasi yang ketat di kawasan ASEAN. Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal luas kawasan industri jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Vietnam memiliki empat kawasan industri dengan luas total 1,6 juta hektare, Malaysia enam kawasan dengan luas 2,15 juta hektare, Thailand 10 kawasan dengan luas 622 ribu hektare, dan Filipina 20 ribu hektare. Sementara itu, Indonesia memiliki 24 KEK dengan luas total hanya 21 ribu hektare.
Pemerintah saat ini tengah fokus pada peningkatan industri manufaktur yang mencakup 12 KEK, industri pariwisata di delapan KEK, industri digital di tiga KEK, serta satu kawasan industri jasa lainnya. Total investasi di seluruh KEK Indonesia mencapai Rp263,47 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 160.874 orang. Peningkatan investasi di KEK menjadi prioritas utama sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden.
Meskipun terdapat tantangan, pemerintah optimistis bahwa KEK Batang dapat terus berkembang dan berkontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai dan menciptakan iklim investasi yang kondusif menjadi kunci keberhasilan dalam menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan KEK Batang menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan dukungan infrastruktur yang terintegrasi dan strategi yang tepat, KEK Batang diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan kawasan ekonomi khusus lainnya di Indonesia, serta mampu bersaing di kancah regional dan internasional.