IPPAFest 2025: Rayakan HUT ke-80 RI, Pamerkan Ribuan Karya Inovatif Warga Binaan dari Seluruh Indonesia
IPPAFest 2025 hadir sebagai ajang promosi ribuan karya kreatif warga binaan pemasyarakatan dari seluruh Indonesia, sekaligus merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) sukses menggelar Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPAFest) 2025. Acara ini menjadi panggung bagi ribuan karya kreatif warga binaan pemasyarakatan (WBP) dari seluruh Indonesia. Festival ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bertempat di Aloha Pasir Putih, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, IPPAFest 2025 menarik perhatian publik. Festival ini menampilkan beragam inovasi, produk unggulan, teknologi, serta karya seni. Tujuannya adalah mempromosikan hasil kerja keras WBP kepada masyarakat luas.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTT, Ketut Akbar Herry Achjar, menyatakan apresiasinya. Beliau menekankan bahwa ajang ini bukan sekadar pameran. Ini adalah momentum penting untuk menunjukkan potensi dan bakat tersembunyi para warga binaan.
Potensi dan Ragam Karya Warga Binaan
IPPAFest 2025 menjadi etalase bagi kreativitas tanpa batas para warga binaan. Berbagai produk unggulan dari seluruh Indonesia dipamerkan dalam festival ini. Khususnya, karya-karya dari 16 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lapas, Rutan, dan LPKA di Nusa Tenggara Timur (NTT) turut meramaikan pameran. Ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh WBP di berbagai daerah.
Ragam produk yang ditampilkan sangat bervariasi dan mencerminkan keahlian tangan para WBP. Mulai dari kerajinan tangan yang detail, olahan pangan yang inovatif, hingga karya seni lukis yang memukau. Setiap produk bukan hanya barang, tetapi juga hasil dari dedikasi dan kerja keras yang patut dihargai.
Secara keseluruhan, festival ini berhasil menampilkan jumlah yang impresif. Tercatat sebanyak 7.519 produk hasil karya warga binaan berhasil dipamerkan. Selain itu, ada 120 lukisan yang menunjukkan bakat seni rupa mereka. Angka ini membuktikan produktivitas dan semangat berkarya yang tinggi di lingkungan pemasyarakatan.
Membangun Manusia dan Reintegrasi Sosial
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, sebelumnya telah menekankan visi besar di balik upaya pembinaan. Beliau menegaskan pentingnya inovasi, sinergi, dan integritas bagi seluruh insan pemasyarakatan. Menurutnya, tugas pemasyarakatan bukan hanya mengawasi, tetapi juga membangun individu yang lebih baik.
Agus Andrianto juga menyoroti perlunya pemasyarakatan yang modern, humanis, dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap warga binaan mendapatkan pembinaan yang komprehensif. Hal ini juga sejalan dengan semangat "Merdeka Berkreasi" yang diusung dalam IPPAFest 2025.
Festival ini menjadi momentum krusial untuk menegaskan bahwa setiap warga binaan berhak atas kesempatan kedua. Melalui karya-karya yang ditampilkan, masyarakat diajak untuk melihat potensi positif WBP. Ini juga diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pihak pemasyarakatan dan masyarakat. Tujuannya adalah mendukung proses reintegrasi sosial warga binaan secara optimal.