ITDC Jalin Kerja Sama Rp2,1 Triliun Bangun Hotel Mewah di Mandalika
Investasi asing senilai Rp2,1 triliun akan membangun hotel mewah di kawasan Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, guna meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian lokal.

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) baru saja mengumumkan kerja sama senilai Rp2,1 triliun dengan investor asing untuk pembangunan sebuah hotel mewah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian pemanfaatan lahan dan pembangunan (LUDA) pada Senin, 21 April 2024 di Nusa Dua, Bali. Proyek ini diharapkan akan memberikan dampak positif signifikan terhadap perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja baru di daerah tersebut.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menyatakan bahwa pembangunan hotel bintang lima ini merupakan langkah penting dalam memperkaya portofolio akomodasi kelas dunia di kawasan Mandalika, khususnya di area Pantai Tanjung Aan. Investasi ini berasal dari perusahaan patungan internasional yang berbasis di Indonesia, Jepang, dan Dubai, yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan properti ritel dan hotel di berbagai negara. Mereka telah terlibat dalam beberapa proyek di Mandalika sebelumnya.
Perjanjian LUDA yang telah ditandatangani berlaku selama 30 tahun, dengan opsi perpanjangan 20 tahun dan pembaruan 30 tahun lagi. Hotel mewah ini akan dibangun di lahan seluas 101.185 meter persegi di Lot TTA3-A, Pantai Tanjung Aan, bagian timur KEK Mandalika. Proyek ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat pengembangan infrastruktur pariwisata di wilayah tersebut.
Investasi Asing di Mandalika: Dorongan bagi Pariwisata NTB
Kerja sama ini menandai optimisme ITDC dalam menjadikan Mandalika sebagai destinasi investasi unggulan bagi para penanam modal global. Ari Respati menekankan bahwa proyek ini akan berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah dan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Dengan adanya hotel mewah ini, diharapkan akan semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Mandalika.
Perusahaan patungan internasional yang terlibat dalam proyek ini memiliki rekam jejak yang kuat dalam pengembangan properti skala besar. Pengalaman mereka di berbagai negara menjadi jaminan kualitas pembangunan hotel mewah ini. Kehadiran hotel bintang lima ini diyakini akan meningkatkan daya tarik Mandalika sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Selain dampak ekonomi, proyek ini juga diproyeksikan akan menciptakan banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. Hal ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut. Pembangunan infrastruktur pendukung juga akan berdampak positif pada perkembangan daerah Mandalika secara keseluruhan.
Perjanjian dan Harapan Masa Depan
Penandatanganan perjanjian LUDA dilakukan oleh Direktur Utama ITDC, Ari Respati, dan perwakilan investor, Satoki Okazaki. Satoki Okazaki menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat menjadikan Mandalika sebagai destinasi wisata unggulan di kancah internasional. Hal ini menunjukkan komitmen investor asing dalam mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia.
Perjanjian ini mencakup detail teknis pembangunan hotel, termasuk spesifikasi bangunan, jangka waktu pembangunan, dan persyaratan lainnya. ITDC akan bekerja sama dengan investor untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan pengembangan pariwisata di Mandalika akan semakin pesat.
Dengan investasi sebesar Rp2,1 triliun, proyek pembangunan hotel mewah ini merupakan salah satu investasi terbesar di kawasan Mandalika. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi pariwisata di Indonesia, khususnya di kawasan Mandalika. Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi investor lain untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian lokal, penciptaan lapangan kerja, serta percepatan pengembangan infrastruktur pariwisata di Mandalika. Semoga kerja sama ini dapat menjadikan Mandalika sebagai destinasi wisata unggulan di dunia dan meningkatkan perekonomian Nusa Tenggara Barat.