Pariwisata Mandalika: Bukan Sekadar Ekonomi, Tapi Juga Pengentasan Kemiskinan
Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, menekankan pengembangan pariwisata Mandalika sebagai upaya peningkatan ekonomi sekaligus pengentasan kemiskinan di Lombok Tengah.

Lombok Tengah, 10 Mei 2024 (ANTARA) - Pengembangan sektor pariwisata, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, diyakini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam mengentaskan kemiskinan. Hal ini disampaikan langsung oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani. Pernyataan tersebut disampaikan saat beliau bertemu dengan delegasi Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) yang terdiri dari duta besar dan diplomat asing dari 28 negara di Sirkuit Mandalika, Sabtu lalu, bertepatan dengan penyelenggaraan GT World Challenge Asia.
Zita Anjani menekankan pesan Presiden, bahwa pariwisata bukan hanya sekadar mesin pertumbuhan ekonomi semata, melainkan juga alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. "Presiden menyampaikan pariwisata itu bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi untuk mengentaskan kemiskinan," ujarnya. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan berbagai event di Mandalika, termasuk Injourney, Bank Mandiri, pemerintah daerah, dan berbagai pihak lainnya.
Keberhasilan event internasional seperti GT World Challenge Asia diharapkan mampu menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Dengan meningkatnya investasi dan kunjungan wisatawan, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, sehingga berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan.
Mandalika: Magnet Investasi dan Pariwisata
Zita Anjani juga menyampaikan harapan Presiden Prabowo Subianto agar iklim investasi di Indonesia tetap terjaga dan kondusif bagi para investor. "Kondisi iklim investasi di Indonesia saat ini sangat baik dan diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan," katanya. Presiden menekankan pentingnya menjaga iklim investasi yang positif untuk kemajuan pariwisata Indonesia dan kesejahteraan masyarakat. Kehadiran para duta besar asing di Mandalika dinilai membawa dampak positif bagi pengembangan pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Mandalika khususnya.
Para diplomat tersebut menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap keindahan alam, kekayaan budaya, dan kuliner NTB. Zita Anjani optimis bahwa dengan kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak, target penurunan angka kemiskinan melalui sektor pariwisata dapat tercapai. "Mereka sangat tertarik dengan keindahan alam, budaya dan kuliner di NTB. Saya yakin dengan kolaborasi yang kuat bersama semua pihak, target penyumbang penurunan kemiskinan dari sektor pariwisata bisa tercapai," tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka. Beliau menjelaskan bahwa event GT World Challenge Asia 2025 tidak hanya sebagai ajang olahraga internasional, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pengembangan kawasan secara berkelanjutan. "GT World Challenge Asia 2025 mendorong perputaran ekonomi melalui sektor logistik, transportasi, akomodasi, hingga keterlibatan UMKM lokal," jelas Troy.
Dampak Positif bagi Ekonomi Lokal
Pengembangan pariwisata Mandalika memiliki banyak manfaat positif sebagai penggerak ekonomi dan penuntasan kemiskinan. Event-event internasional yang diselenggarakan di Mandalika memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal. Berbagai sektor, mulai dari logistik dan transportasi hingga akomodasi dan UMKM lokal, merasakan dampak positif dari peningkatan aktivitas ekonomi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.
Partisipasi UMKM lokal dalam event-event internasional juga merupakan kunci keberhasilan pengembangan pariwisata Mandalika. Dengan melibatkan UMKM, pariwisata tidak hanya memberikan manfaat bagi sektor besar, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian mereka. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Keberhasilan pengembangan pariwisata Mandalika diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, sektor pariwisata dapat menjadi mesin penggerak ekonomi dan pengentasan kemiskinan di berbagai wilayah di Indonesia.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, serta investor, pengembangan pariwisata Mandalika terus berlanjut dan diharapkan akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat Lombok Tengah dan Indonesia secara keseluruhan. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga melestarikan budaya dan lingkungan sekitar.