GT World Challenge Asia Mandalika: Ajang Balap yang Dorong Ekonomi Kreatif Lokal
GT World Challenge Asia di Sirkuit Mandalika tak hanya menarik wisatawan olahraga, tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat Lombok.

Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah ajang balap bergengsi GT World Challenge Asia pada 9-11 Mei 2025. Kehadiran event internasional ini bukan hanya sekadar perhelatan olahraga, tetapi juga menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat lokal. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) RI, Iren Umar, menekankan pentingnya peran UMKM dan industri kreatif dalam menyukseskan acara ini, sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
Kunjungan Wamen Ekraf Iren Umar ke Sirkuit Mandalika pada Jumat lalu bertujuan untuk memastikan kesiapan berbagai aspek, mulai dari infrastruktur hingga keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Ia didampingi oleh perwakilan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Dalam kunjungan tersebut, Wamen Iren berdialog langsung dengan panitia pelaksana dan pelaku UMKM yang terlibat, memastikan kesiapan mereka dalam menyambut ribuan penonton dari dalam dan luar negeri.
"Kami ingin memastikan bahwa semua aspek, baik dari segi infrastruktur maupun keterlibatan UMKM, siap menyambut agenda itu," ujar Wamen Iren dalam keterangan tertulisnya di Mataram. Ia optimistis event ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi NTB dan memperkuat citra Indonesia sebagai tuan rumah kegiatan olahraga kelas dunia. Lebih dari sekadar ajang balap, GT World Challenge Asia di Mandalika diharapkan menjadi momentum promosi Lombok sebagai destinasi sport tourism unggulan dan magnet investasi.
Peluang Ekonomi Kreatif di Sirkuit Mandalika
Wamen Ekraf menekankan pentingnya menjadikan GT World Challenge Asia sebagai etalase bagi kekuatan industri kreatif lokal. Berbagai produk lokal, mulai dari kuliner, kriya, hingga pertunjukan seni, akan meramaikan area sekitar sirkuit. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi para pelaku UMKM dan seniman lokal. Dengan terbukanya kesempatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selain itu, event ini juga berpotensi menarik investor untuk menanamkan modal di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Mandalika. Keberhasilan penyelenggaraan GT World Challenge Asia dapat menjadi bukti nyata potensi Lombok sebagai destinasi wisata olahraga yang menarik dan layak investasi. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah dalam jangka panjang.
"GT World Challenge Asia membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat lokal," tegas Wamen Iren. Ia mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah daerah, pengelola kawasan, dan pelaku industri pariwisata serta ekonomi kreatif setempat dalam mempersiapkan event ini.
Indonesia Gastrodiplomacy Series di Lombok
Tidak hanya GT World Challenge Asia, NTB juga menjadi tuan rumah Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS). Sejumlah delegasi dari 28 negara, termasuk duta besar dan diplomat asing, akan berkunjung ke Lombok selama empat hari. Mereka akan diajak mengenal sejarah dan budaya NTB melalui kunjungan ke Museum dan Kota Tua Ampenan, Desa Wisata Hijau Bilebante, serta menikmati sunset dinner.
Para delegasi juga akan berinteraksi langsung dengan pelaku UMKM di NTB Mall dan Bank Syariah NTB. Di Mandalika, mereka akan menggali potensi ekonomi dan investasi bidang pariwisata bersama ITDC dan menyaksikan langsung keseruan GT World Challenge Asia 2025. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan kuliner dan budaya Indonesia kepada dunia internasional, sekaligus menarik minat investasi asing.
Dengan adanya IGS, potensi ekonomi kreatif NTB semakin terangkat ke kancah internasional. Hal ini akan memperkuat citra NTB sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan kuliner, serta memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan GT World Challenge Asia di Mandalika dan Indonesia Gastrodiplomacy Series di Lombok diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian daerah, khususnya bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Event ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga menjadi platform promosi potensi NTB kepada dunia.