Sirkuit Mandalika Dimodifikasi untuk Homologasi FIA Grade 3, Siap Sambut GT World Challenge Asia 2025
Sirkuit Mandalika melakukan berbagai modifikasi untuk memenuhi standar homologasi FIA Grade 3 dan menjadi tuan rumah GT World Challenge Asia 2025, menarik minat investor internasional.

Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, tengah menjalani berbagai modifikasi untuk memenuhi standar homologasi FIA Grade 3. Modifikasi ini bertujuan agar sirkuit tersebut dapat menggelar berbagai ajang balap roda empat internasional, terutama GT World Challenge Asia 2025 yang dijadwalkan pada Mei mendatang. Direktur Utama MGPA, Priandi Satria, menjelaskan bahwa berbagai perbaikan dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan kelayakan sirkuit dalam menyelenggarakan balap mobil kelas dunia.
Perbaikan yang dilakukan meliputi modifikasi run-off di lima titik tikungan, penambahan gravel pada bekas area run-off, dan pemasangan ban sebagai safety barrier. Semua upaya ini diarahkan untuk memastikan Sirkuit Mandalika memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang ditetapkan FIA, badan pengatur olahraga otomotif internasional. Proses modifikasi ini diharapkan selesai pada 10 April mendatang, dan FIA akan mengirimkan inspektur untuk melakukan pemeriksaan pada pekan ketiga atau keempat April.
Dengan terselenggaranya GT World Challenge Asia 2025, diharapkan akan ada dampak positif bagi pariwisata dan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. "Saya harap dukungan dari teman-teman semua, doanya agar proses modifikasi Sirkuit Mandalika... berjalan dengan lancar, aman, sesuai dengan tenggat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang menjadi syarat dari FIA," ungkap Priandi Satria. Keberhasilan ini akan menjadikan Mandalika sebagai tuan rumah event balap mobil internasional lainnya, seperti Porsche Carrera Cup Asia dan berbagai balap roda empat berkelas internasional lainnya.
Modifikasi Sirkuit Mandalika dan Target Homologasi FIA
Modifikasi yang dilakukan di Sirkuit Mandalika tidak hanya sekedar memenuhi persyaratan FIA Grade 3, tetapi juga untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan para pembalap. Penambahan gravel dan modifikasi run-off bertujuan untuk meminimalisir risiko kecelakaan dan melindungi pembalap jika terjadi insiden di lintasan. Pemasangan ban sebagai safety barrier juga merupakan langkah penting dalam meningkatkan standar keselamatan sirkuit.
Proses homologasi FIA Grade 3 merupakan tahapan penting bagi Sirkuit Mandalika untuk dapat menyelenggarakan balap internasional. Proses ini melibatkan pemeriksaan dan verifikasi yang ketat oleh FIA untuk memastikan sirkuit memenuhi standar keamanan dan kualitas yang telah ditetapkan. Setelah inspeksi oleh FIA, akan diberikan rekomendasi untuk mendapatkan homologasi FIA Grade 3.
Target penyelesaian modifikasi pada 10 April mendatang merupakan tenggat waktu yang cukup ketat. MGPA bekerja keras untuk memastikan semua pekerjaan selesai tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Keberhasilan memperoleh homologasi FIA Grade 3 akan membuka peluang bagi Sirkuit Mandalika untuk menjadi tuan rumah berbagai event balap internasional lainnya di masa mendatang.
Peserta GT World Challenge Asia 2025 dan Potensi Investasi
GT World Challenge Asia 2025 akan menghadirkan pembalap-pembalap dari berbagai kalangan, termasuk pengusaha, dokter, pengacara, pemilik real estate, dan bahkan pemilik kasino. Keikutsertaan para gentlemen driver ini diharapkan dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di KEK Mandalika. "Jadi ini bukan sekadar balap saja, tapi lebih mengajak para investor yang hobi balap datang ke Mandalika untuk balapan mobil GT World Challenge Asia," jelas Priandi Satria. Kehadiran pembalap dari Indonesia dan bahkan Prince of Johor Malaysia juga akan menambah daya tarik event ini.
Dengan adanya event balap internasional seperti GT World Challenge Asia 2025, diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan membuka peluang investasi baru di KEK Mandalika. Sirkuit Mandalika memiliki potensi besar untuk menjadi pusat olahraga otomotif internasional dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Keberhasilan memperoleh homologasi FIA Grade 3 akan menjadi langkah penting dalam mewujudkan potensi tersebut.
Selain meningkatkan daya tarik wisata, event ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kehadiran para pembalap dan penonton dari berbagai negara akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, perhotelan, dan usaha kecil menengah di sekitar KEK Mandalika. Dengan demikian, modifikasi Sirkuit Mandalika tidak hanya berdampak pada dunia otomotif, tetapi juga pada perekonomian daerah secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, modifikasi Sirkuit Mandalika untuk homologasi FIA Grade 3 merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan reputasi Indonesia di kancah balap internasional. Suksesnya penyelenggaraan GT World Challenge Asia 2025 akan menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur olahraga otomotif dan menarik investasi asing.