Jakarta Dilanda Gelombang Kriminal: Pemerasan, Tawuran, hingga Juru Parkir Liar
Sejumlah kasus kriminal terjadi di Jakarta, mulai dari pemerasan oknum ormas hingga penangkapan juru parkir liar, menambah catatan kriminalitas Ibu Kota.

Berbagai peristiwa kriminal terjadi di Jakarta pada Sabtu, 17 Mei 2025. Kejadian ini meliputi kasus pemerasan oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) Betawi di Jakarta Selatan, penangkapan 11 juru parkir liar di Cengkareng, Jakarta Barat, hingga penangkapan pelaku tawuran di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Kasus-kasus ini menunjukkan tingginya angka kriminalitas yang terjadi di Ibu Kota.
Selain kasus-kasus tersebut, ditemukan juga sesosok mayat tanpa identitas di Kali Gading Kirana, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Penemuan mayat ini menambah daftar kasus kriminal yang terjadi di Jakarta pada hari tersebut. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban dan identitasnya.
Kasus lain yang menarik perhatian adalah kasus pencurian laptop di Transjakarta yang diselesaikan melalui jalur restorative justice. Korban dan pelaku sepakat berdamai setelah kerugian korban terpulihkan. Hal ini menunjukkan adanya upaya penyelesaian konflik di luar jalur hukum formal.
Penangkapan Pelaku Tawuran di Jakarta
Polda Metro Jaya berhasil menangkap 24 pelaku tawuran di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Penangkapan dilakukan sejak Selasa hingga Kamis pekan lalu. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menyatakan bahwa tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan karena kepemilikan senjata tajam ilegal. "Dari seluruh pelaku yang diamankan, tujuh orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan karena terbukti membawa atau memiliki senjata tajam secara ilegal," kata AKBP Abdul Rahim.
Penangkapan ini merupakan bukti keseriusan pihak kepolisian dalam memberantas aksi tawuran yang meresahkan masyarakat. Kepemilikan senjata tajam ilegal menjadi faktor utama yang memberatkan para tersangka. Polisi terus berupaya mencegah terjadinya tawuran dengan meningkatkan patroli dan penegakan hukum.
Aksi tawuran seringkali menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penindakan hukum sangat penting untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Pengungkapan Kasus Pemerasan Oknum Ormas
Polisi mengungkap kasus pemerasan yang dilakukan oleh oknum ormas Betawi di Jakarta Selatan. Tersangka berinisial J, yang mengaku telah menjadi anggota FBR ranting 153 Juraganan selama lima tahun, telah berhasil ditangkap. "Tersangka pemerasan yaitu berinisial J mengaku sudah lima tahun menjadi anggota FBR ranting 153 Juraganan, Jakarta Selatan," ungkap AKBP Abdul Rahim.
Kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap oknum ormas yang menyalahgunakan wewenang dan melakukan tindakan kriminal. Polisi berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelaku pemerasan, tanpa pandang bulu. Pihak berwenang juga perlu melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap ormas agar kejadian serupa tidak terulang.
Pemerasan merupakan tindak pidana yang merugikan masyarakat. Korban pemerasan seringkali merasa tertekan dan takut untuk melaporkan kejadian tersebut. Oleh karena itu, peran masyarakat dalam melaporkan tindakan kriminal sangat penting.
Penangkapan Juru Parkir Liar di Jakarta Barat
Sebanyak 11 juru parkir liar atau 'Pak Ogah' ditangkap di Cengkareng, Jakarta Barat, dalam Operasi Berantas Jaya 2025. Penangkapan dilakukan di beberapa lokasi, termasuk Jalan Ring Road Cenderawasih, Pangkalan Metro, Jalan Raya Kapuk, Jembatan PIK, dan kawasan Cengkareng. Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana, menyampaikan informasi ini dalam keterangannya.
Operasi ini bertujuan untuk menertibkan juru parkir liar yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum. Keberadaan juru parkir liar seringkali menimbulkan permasalahan seperti pungutan liar dan kemacetan lalu lintas. Polisi berkomitmen untuk menciptakan ketertiban dan keamanan di jalan raya.
Penindakan terhadap juru parkir liar merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan yang tertib dan aman bagi pengguna jalan. Masyarakat diharapkan turut berperan aktif dalam melaporkan keberadaan juru parkir liar agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.
Penemuan Mayat di Kelapa Gading
Sebuah penemuan mayat pria tanpa identitas menggemparkan warga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mayat tersebut ditemukan mengambang di Kali Gading Kirana pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko Putra, mengungkapkan bahwa warga awalnya mengira mayat tersebut adalah boneka. "Warga awalnya mengira boneka dan setelah didekati ternyata jasad manusia," ujar Kompol Seto.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi korban dan penyebab kematiannya. Proses identifikasi mayat akan melibatkan tim forensik untuk memastikan penyebab kematian. Kasus ini menambah daftar kasus kriminal yang perlu diusut tuntas oleh pihak kepolisian.
Penemuan mayat ini menjadi perhatian publik dan memerlukan penanganan serius dari pihak berwajib. Polisi diharapkan dapat segera mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya untuk memberikan kepastian hukum kepada keluarga korban.
Kasus-kasus kriminal yang terjadi di Jakarta ini menunjukkan pentingnya peningkatan keamanan dan ketertiban di Ibu Kota. Kerja sama antara pihak kepolisian dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.