Jaksel Ingatkan Warga: Jangan Buang Sampah Sembarangan, Antisipasi Banjir!
Pemkot Jaksel kembali mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan guna mencegah banjir, dengan berbagai upaya penanganan banjir tengah dilakukan.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) kembali mengingatkan warganya akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Imbauan tersebut dilontarkan sebagai upaya antisipasi banjir di wilayah Jakarta Selatan.
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, saat meninjau Kali Grogol pada Jumat, menekankan pentingnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan. "Untuk warga saya mohon ikut mendukung kegiatan ini semuanya plus satu, jangan buang sampah sembarangan," katanya. Beliau menjelaskan bahwa walaupun hanya satu sampah per orang, jika dikalikan puluhan ribu penduduk, jumlahnya akan sangat signifikan dan dapat menyebabkan penyumbatan saluran air.
Penumpukan sampah di saluran air menjadi salah satu penyebab utama banjir di Jakarta Selatan. Oleh karena itu, kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan sangat krusial dalam upaya pencegahan banjir. Pemkot Jaksel berharap imbauan ini dapat dipatuhi oleh seluruh warga Jakarta Selatan.
Upaya Pemkot Jaksel dalam Penanganan Banjir
Pemkot Jaksel telah menjalankan berbagai upaya dalam penanganan banjir di setiap kecamatan dan kelurahan. Salah satu upaya tersebut adalah mengerahkan warga untuk membersihkan saluran-saluran kecil, seperti got, setiap minggunya. Kegiatan ini dilakukan secara rutin untuk memastikan saluran air tetap lancar dan terbebas dari sampah.
Selain pembersihan got, Pemkot Jaksel juga melakukan pembersihan lumpur dan sampah di waduk-waduk yang ada di wilayah Jakarta Selatan. Pengerukan lumpur secara berkala dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tampung waduk dan mengurangi risiko banjir. Pembersihan sampah juga dilakukan secara intensif untuk mencegah penyumbatan saluran air.
Beberapa titik rawan banjir, seperti di Jalan NIS, Cilandak Timur, dan Petogogan, kini kondisinya telah membaik berkat upaya pengerukan yang dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan. Upaya ini menunjukkan komitmen Pemkot Jaksel dalam mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.
Investasi Infrastruktur untuk Penanggulangan Banjir
Dinas SDA DKI Jakarta menganggarkan dana sebesar Rp53 miliar pada tahun 2025 untuk pembangunan embung di Jakarta Selatan. Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pembangunan embung diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tampung air dan mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.
Saat ini, terdapat 36 waduk, situ, embung, dan empang di Jakarta Selatan. Fasilitas-fasilitas tersebut berperan penting dalam menampung air hujan dan mengurangi risiko banjir. Pemprov DKI Jakarta juga telah membangun embung dan pusat kendali (command center) sebagai bagian dari upaya penanganan banjir di Jakarta Selatan.
Beberapa contoh pembangunan tersebut antara lain Embung Pemuda 1 Srengseng Sawah, Embung SDN 01 Petukangan Selatan, dan Pusat Kendali Bukit Duri. Fasilitas-fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi modern untuk memantau kondisi air dan memberikan peringatan dini jika terjadi potensi banjir.
Kesimpulannya, Pemkot Jaksel terus berupaya aktif dalam menanggulangi masalah banjir, baik melalui edukasi warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, maupun melalui pembangunan dan perawatan infrastruktur penunjang. Kerja sama antara pemerintah dan warga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan terhindar dari bencana banjir.