Jamaah Haji 2025 Lewat YIA: Kulon Progo Optimis Ekonomi Bergairah
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berharap keberangkatan jamaah haji 2025 melalui Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) akan memberikan dampak positif signifikan terhadap perekonomian daerah.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyimpan optimisme besar terhadap dampak ekonomi yang akan ditimbulkan oleh keberangkatan jamaah haji tahun 2025 melalui Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Kepastian embarkasi haji di Kulon Progo telah diterima dari Kementerian Agama, membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyatakan rasa syukur atas ditetapkannya Kulon Progo sebagai embarkasi haji. Hal ini sejalan dengan pesan Gubernur DIY yang sebelumnya telah mengemukakan potensi Kulon Progo dalam menyelenggarakan pemberangkatan haji, memanfaatkan hotel-hotel di sekitar YIA sebagai tempat penginapan sementara jamaah haji sebelum keberangkatan.
"Memang secara resmi, embarkasi haji ditetapkan di Kulon Progo, sehingga kita patut bersyukur menerima peluang adanya embarkasi haji di Kulon Progo," ungkap Agung Setyawan dalam keterangannya di Kulon Progo, Selasa (4/3).
Embarkasi Haji di YIA: Solusi Sementara dan Rencana Jangka Panjang
Sebagai solusi sementara sebelum asrama haji Kulon Progo rampung dibangun, sejumlah hotel di sekitar YIA, seperti Novotel, Morazen, Ibis, Swisbel, dan Concordia, akan digunakan untuk menampung jamaah haji. Kerja sama dengan hotel-hotel bintang tiga ini akan diformulasikan dalam paket perjalanan haji yang sesuai prosedur Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BPJU).
Pemkab Kulon Progo saat ini tengah fokus pada pengadaan lahan untuk pembangunan embarkasi haji permanen. Lahan seluas 6-13 hektare telah disiapkan, namun lokasi pastinya masih dirahasiakan hingga proses hukum dan perizinan tanah selesai. Sebagian besar lahan yang akan digunakan merupakan milik Keraton Yogyakarta.
"Selanjutnya, setelah persoalan tanah selesai baik lokasi dan hukumnya, perikatan dan lahan yang mayoritas milik keraton, maka kita harus selesaikan status tanah tersebut, baru setelah itu, kita mengakses beberapa pihak yang bisa menjadi mitra dalam pembangunan embarkasi haji," jelas Agung.
Dampak Multi Efek terhadap Perekonomian Kulon Progo
Agung Setyawan meyakini bahwa keberadaan asrama haji di Kulon Progo akan memberikan pelayanan terbaik bagi calon jamaah haji tidak hanya dari DIY, tetapi juga dari wilayah sekitarnya. YIA memiliki jangkauan luas, meliputi DIY, Jawa Tengah bagian selatan, barat, dan utara. Bahkan, Bandara Adisumarmo di Solo dapat dimaksimalkan untuk melayani jamaah haji dari Jawa Tengah bagian timur dan Jawa Timur.
Ia berharap, pengelolaan embarkasi haji oleh BPJU akan memberikan dampak "multiplayer effect" bagi perekonomian Kulon Progo. Hal ini akan berdampak positif pada berbagai sektor, mulai dari perhotelan, transportasi, hingga sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar YIA.
Dengan adanya embarkasi haji di YIA, diharapkan akan semakin meningkatkan perekonomian Kulon Progo dan sekitarnya. Pemkab Kulon Progo berkomitmen untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar keberangkatan jamaah haji tahun 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Ini sebuah peluang bagi kita, harapannya mampu memberikan dampak multiplayer effect bagi perekonomian di Kulon Progo dengan penyelenggaraan haji diambil alih oleh Badan Penyelenggara Haji," tutup Agung.