Pertumbuhan Ekonomi Kulon Progo 4,77 Persen di 2024: Dampak Bandara YIA dan Sektor Unggulan
Pertumbuhan ekonomi Kulon Progo mencapai 4,77 persen pada 2024, didorong oleh beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta dan pertumbuhan sektor jasa, meskipun ada perlambatan di sektor pertanian dan transportasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kulon Progo mencatat pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut sebesar 4,77 persen pada tahun 2024. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), yang memberikan dampak positif pada berbagai sektor ekonomi. Pertumbuhan ini diiringi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku sebesar Rp16,91 triliun dan PDRB atas harga konstan sebesar Rp10,43 triliun.
Kepala BPS Kulon Progo, Sumarwiyanto, menjelaskan bahwa "Pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo ini tidak terlepas dari adanya Bandara Internasional Yogyakarta yang membuat semua sektor mengalami pertumbuhan." Meskipun demikian, angka ini menunjukkan perlambatan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 5,65 persen. Perlambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan produksi padi dan perlambatan di sektor transportasi dan pergudangan.
Meskipun terjadi perlambatan di beberapa sektor, pertumbuhan ekonomi Kulon Progo tetap positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan daya tahan ekonomi daerah tersebut di tengah dinamika perekonomian nasional. Keberadaan Bandara YIA terbukti menjadi katalis utama pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo.
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan
Sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan yang berkontribusi besar terhadap PDRB pada tahun 2023, mengalami perlambatan pada tahun 2024. Pertumbuhan sektor ini turun dari 1,27 persen pada tahun 2023 menjadi 0,84 persen pada tahun 2024. Penurunan produksi padi menjadi salah satu faktor penyebab perlambatan ini. Namun, Sumarwiyanto menekankan bahwa "Secara keseluruhan sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan masih tumbuh sebesar 0,84 persen."
Perlambatan ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah untuk merumuskan strategi peningkatan produktivitas pertanian di Kulon Progo. Diversifikasi komoditas pertanian dan peningkatan teknologi pertanian dapat menjadi solusi untuk mengatasi perlambatan ini.
Pemerintah juga perlu memberikan dukungan dan pelatihan kepada petani agar mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka. Hal ini penting untuk menjaga kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Kulon Progo.
Sektor Transportasi dan Pergudangan
Sektor transportasi dan pergudangan juga mengalami perlambatan pertumbuhan pada tahun 2024. Pertumbuhan sektor ini turun dari 18,64 persen pada tahun 2023 menjadi 5,73 persen pada tahun 2024. Penurunan jumlah penumpang angkutan udara menjadi penyebab utama perlambatan ini.
Meskipun demikian, "Secara keseluruhan sektor transportasi dan pergudangan masih tumbuh 5,73 persen," kata Sumarwiyanto. Perlambatan ini menunjukkan pentingnya diversifikasi sektor transportasi dan pergudangan di Kulon Progo agar tidak terlalu bergantung pada sektor penerbangan.
Pengembangan infrastruktur pendukung sektor transportasi dan pergudangan lainnya, seperti jalur kereta api dan pelabuhan, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sektor penerbangan dan meningkatkan daya saing ekonomi Kulon Progo.
Sektor dengan Pertumbuhan Tertinggi
Terdapat tiga sektor yang menunjukkan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2024, yaitu:
- Pengadaan listrik dan gas (10,41 persen)
- Jasa keuangan dan asuransi (7,28 persen)
- Penyedia jasa akomodasi dan makanan (6,72 persen)
Pertumbuhan signifikan di sektor pengadaan listrik dan gas dipengaruhi oleh beroperasinya Bandara YIA, yang meningkatkan konsumsi listrik. Pabrik es yang memproduksi es batu gelondongan juga berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor ini. "Pabrik es ini berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga pada 2024 produksi es meningkat signifikan," jelas Sumarwiyanto.
Pertumbuhan sektor jasa keuangan dan asuransi didorong oleh meningkatnya aktivitas ekonomi di sekitar Bandara YIA, terutama di Kapanewon Temon dan sekitarnya. Program subsidi bunga pinjaman kepada pelaku usaha mikro dari BPR KerisKu juga berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor ini. "Selain itu, adanya peluncuran subsidi bunga pinjaman kepada pelaku usaha mikro dari BPR (Bank Pasar Kulon Progo) yaitu KerisKu, sehingga meningkatkan animo pelaku usaha mikro untuk memanfaatkan program ini," tambah Sumarwiyanto.
Pertumbuhan sektor penyedia jasa akomodasi dan makanan minum juga signifikan, ditunjukkan oleh peningkatan pendapatan pajak restoran sebesar 60 persen YoY. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisata ke DIY. "Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisata ke DIY, mendorong pertumbuhan aktivitas penyediaan makan minum. Selain itu, jumlah wajib pajak restoran meningkat," kata Sumarwiyanto.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Kulon Progo pada tahun 2024 menunjukkan kinerja yang positif, meskipun terdapat perlambatan di beberapa sektor. Beroperasinya Bandara YIA memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor jasa. Pemerintah daerah perlu terus berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ini dan mengatasi perlambatan di sektor-sektor lain agar perekonomian Kulon Progo semakin berkesinambungan.