Pertumbuhan Ekonomi Jateng Triwulan I 2025: 4,96 Persen, Sektor Pertanian Jadi Pendukung Utama
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2025 mencapai 4,96 persen (yoy), didorong oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta ekspor barang dan jasa.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah baru-baru ini mengumumkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2025 mencapai 4,96 persen (yoy). Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 4,97 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa sektor kunci, dengan kontribusi signifikan dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta peningkatan ekspor barang dan jasa. Hal ini menunjukkan dinamika ekonomi Jawa Tengah yang tetap positif meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu.
Plt Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, memaparkan detail data tersebut dalam konferensi pers di Semarang. Ia menjelaskan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi 4,96 persen ini merupakan hasil kinerja ekonomi yang cukup baik, mengingat berbagai tantangan ekonomi global yang masih berlangsung. Meskipun pertumbuhan sedikit melambat, Jawa Tengah tetap menunjukkan ketahanan ekonomi yang cukup kuat.
Lebih lanjut, Endang Tri Wahyuningsih menekankan pentingnya peran sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Sektor ini terbukti menjadi penopang utama perekonomian daerah, menunjukkan potensi besar yang perlu terus dikembangkan dan didukung oleh kebijakan pemerintah.
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebagai Mesin Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai 4,96 persen pada triwulan I 2025 didorong oleh kinerja sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang sangat baik. Sektor ini mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 15,24 persen. Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan sektor primer terhadap perekonomian Jawa Tengah. Keberhasilan ini perlu diapresiasi dan menjadi acuan bagi pengembangan sektor-sektor lain.
Keberhasilan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Jawa Tengah dalam sektor pertanian. Peningkatan produktivitas dan inovasi di sektor ini menjadi kunci keberhasilan. Pemerintah daerah perlu terus memberikan dukungan dan pendampingan kepada para petani dan nelayan agar sektor ini tetap menjadi penggerak utama perekonomian.
Data BPS menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat di pedesaan. Hal ini menunjukkan pentingnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlu terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor ini melalui berbagai program dan kebijakan yang tepat sasaran. Peningkatan infrastruktur, akses teknologi, dan pelatihan bagi petani dan nelayan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan sektor ini.
Ekspor Barang dan Jasa Menjadi Penggerak Lain Pertumbuhan Ekonomi
Selain sektor pertanian, komponen ekspor barang dan jasa juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Komponen ini mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 10,96 persen pada triwulan I 2025. Hal ini menunjukkan daya saing produk Jawa Tengah di pasar internasional yang semakin meningkat.
Peningkatan ekspor menunjukkan bahwa produk-produk Jawa Tengah mampu bersaing di pasar global. Hal ini menjadi bukti keberhasilan strategi pengembangan sektor unggulan di Jawa Tengah. Pemerintah perlu terus mendorong peningkatan kualitas dan inovasi produk-produk unggulan daerah agar daya saing di pasar internasional tetap terjaga.
Pemerintah juga perlu memperhatikan infrastruktur pendukung ekspor, seperti pelabuhan dan bandara, agar proses ekspor dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Kemudahan akses pasar internasional juga perlu difasilitasi agar produk-produk Jawa Tengah semakin mudah menembus pasar global.
Peningkatan ekspor tidak hanya memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan devisa negara dan membuka lapangan kerja baru. Hal ini menunjukkan pentingnya pengembangan sektor ekspor sebagai salah satu pilar utama perekonomian Jawa Tengah.
Dominasi Industri Pengolahan dan Konsumsi Rumah Tangga
Industri pengolahan masih menjadi sektor dominan dalam struktur ekonomi Jawa Tengah, berkontribusi sebesar 33,63 persen. Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama pengeluaran, dengan kontribusi sebesar 60,4 persen. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga daya beli masyarakat untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Jawa Tengah juga berkontribusi 14,49 persen terhadap perekonomian Pulau Jawa, menempati posisi keempat sebagai penyumbang ekonomi terbesar di Pulau Jawa. Capaian ini menunjukkan peran penting Jawa Tengah dalam perekonomian nasional.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2025 menunjukkan kinerja yang positif, meskipun terdapat sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta peningkatan ekspor barang dan jasa menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi.