Pertumbuhan Ekonomi Sulteng Tembus 9,89 Persen di 2024!
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah mencapai 9,89 persen pada tahun 2024, didorong oleh sektor industri pengolahan dan ekspor.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) baru-baru ini mengumumkan kabar gembira terkait pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi Sulteng pada tahun 2024 tercatat sebesar 9,89 persen. Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary, di Palu pada Kamis lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif beberapa sektor unggulan, terutama industri pengolahan dan ekspor barang dan jasa.
Dari sisi produksi, sektor industri pengolahan menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan yang signifikan, mencapai 19,12 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 18,87 persen, menandakan peningkatan daya saing produk Sulteng di pasar internasional. Hal ini menunjukkan potensi besar Sulteng dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui perdagangan global.
Pertumbuhan ekonomi Sulteng tahun 2024 ini, meskipun melambat dibandingkan tahun sebelumnya (11,91 persen), tetap menunjukkan kinerja yang positif dan menjanjikan. Tren pertumbuhan ekonomi Sulteng sejak tahun 2021 menunjukkan peningkatan yang konsisten, yaitu 11,68 persen pada tahun 2021, 15,22 persen pada tahun 2022, dan 11,91 persen pada tahun 2023. Capaian ini menunjukkan ketahanan dan daya adaptasi ekonomi Sulteng terhadap berbagai tantangan.
Sektor Penopang Pertumbuhan Ekonomi Sulteng
Selain industri pengolahan dan ekspor, beberapa sektor lain juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sulteng. Sektor jasa keuangan dan asuransi tumbuh sebesar 11,48 persen, menunjukkan peningkatan kepercayaan dan aktivitas di sektor keuangan. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum juga tumbuh sebesar 7,58 persen, mengindikasikan peningkatan aktivitas pariwisata dan konsumsi domestik.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, meskipun tumbuh lebih rendah dibandingkan sektor lainnya (1,93 persen), tetap menjadi sektor penting dalam perekonomian Sulteng. Begitu pula dengan sektor pertambangan dan penggalian yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,19 persen. Kontribusi sektor-sektor ini menunjukkan keberagaman ekonomi Sulteng yang tidak hanya bergantung pada satu sektor saja.
Struktur PDRB Sulteng tahun 2024 menunjukkan dominasi sektor industri pengolahan sebesar 41,18 persen. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menempati posisi kedua dengan kontribusi 15,80 persen, diikuti oleh pertambangan dan penggalian (14,64 persen), konstruksi (8,32 persen), dan perdagangan besar dan eceran (5,77 persen). Lima sektor ini berkontribusi sebesar 85,72 persen terhadap perekonomian Sulteng.
Analisis dan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sulteng
Pertumbuhan ekonomi Sulteng yang mencapai 9,89 persen pada tahun 2024 menunjukkan kinerja yang baik. Meskipun terdapat perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini tetap menggembirakan dan menandakan potensi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah daerah perlu mempertahankan dan meningkatkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor-sektor unggulan, serta terus mendorong diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada beberapa sektor utama.
Peningkatan investasi di sektor-sektor strategis, pengembangan infrastruktur, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, perlu juga diperhatikan upaya untuk meningkatkan daya saing produk lokal agar mampu bersaing di pasar internasional dan meningkatkan ekspor.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Sulteng tahun 2024 menunjukkan kinerja yang positif dan menjanjikan. Dengan strategi dan kebijakan yang tepat, Sulteng berpotensi untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya di masa mendatang. Keberhasilan ini perlu dijaga dan ditingkatkan melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
“Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulawesi Tengah mencapai 85,72 persen,” ujar Simon Sapary.