Sulteng Fokus Hilirisasi: Investasi Tembus Rp139,88 Triliun, Target 2025 Naik!
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) fokus pada hilirisasi komoditi unggulan, dengan realisasi investasi tahun 2024 mencapai Rp139,88 triliun dan target Rp162,57 triliun di tahun 2025.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menetapkan fokus investasi pada pengembangan hilirisasi komoditi sumber daya alam unggulan. Hal ini diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulteng, Rudi Dewanto, dalam rapat koordinasi penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) tahun 2025 di Palu, Jumat (9/5). Rapat tersebut menjadi momentum refleksi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan investasi daerah, dengan tema "Berani mewujudkan investasi yang berkualitas melalui pengembangan hilirisasi berkelanjutan menuju Sulteng Nambaso".
Pemprov Sulteng telah melakukan sejumlah langkah percepatan, termasuk penyelesaian lahan kawasan industri dan pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan bypass Tambu-Kasimbar. Sinergi dengan pemerintah pusat juga diperkuat, dibuktikan dengan kunjungan kerja Wakil Menteri Investasi RI ke Sulteng beberapa waktu lalu. "Oleh karena itu, tugas kita di daerah adalah menindaklanjuti hal tersebut dengan kerja nyata," tegas Rudi Dewanto.
Pemprov Sulteng juga menekankan pentingnya layanan perizinan yang cepat, ramah, dan memberikan kepastian kepada investor. Hal ini bertujuan agar investor merasa nyaman dan percaya bahwa Sulawesi Tengah merupakan lokasi investasi yang ideal. Target realisasi investasi Sulteng di tahun 2025 pun mengalami kenaikan signifikan.
Dorongan Hilirisasi untuk Komoditi Unggulan
Fokus pada hilirisasi komoditi unggulan menjadi strategi utama dalam meningkatkan kualitas investasi di Sulteng. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pengolahan sumber daya alam di daerah secara optimal dan berkelanjutan. Dengan demikian, nilai tambah komoditi tersebut dapat meningkat, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Pembangunan infrastruktur pendukung juga menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Jalan bypass Tambu-Kasimbar, misalnya, diharapkan dapat memperlancar aksesibilitas ke kawasan industri dan memudahkan proses logistik. Hal ini akan menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di Sulteng.
Kerjasama yang erat dengan pemerintah pusat juga sangat penting. Dukungan dari pemerintah pusat akan memperkuat langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemprov Sulteng dalam mendorong investasi dan hilirisasi. Kunjungan Wakil Menteri Investasi RI ke Sulteng menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah.
Realisasi Investasi dan Target ke Depan
Realisasi investasi Sulteng di tahun 2024 mencapai angka yang mengesankan, yaitu Rp139,88 triliun. Angka ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Sulteng sebesar 9,08 persen, menempatkan Sulteng di tiga besar nasional. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari potensi investasi yang dimiliki oleh Sulawesi Tengah.
Untuk tahun 2025, target realisasi investasi Sulteng dinaikkan menjadi Rp162,57 triliun. Target yang lebih tinggi ini menunjukkan optimisme Pemprov Sulteng dalam menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan daya saing daerah dalam menarik investor.
Kabupaten Morowali, Morowali Utara, dan Kota Palu menjadi tiga daerah dengan realisasi investasi tertinggi di tahun 2024. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain di Sulteng untuk meningkatkan daya tarik investasi.
Dengan fokus pada hilirisasi dan peningkatan layanan investasi, Sulawesi Tengah terus berupaya untuk menjadi daerah tujuan investasi yang menarik dan terpercaya. Komitmen Pemprov Sulteng dalam mewujudkan investasi berkualitas diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.