Pemprov Sulsel dan BI Kolaborasi: Dorong Proyek Investasi Siap Tawar
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Bank Indonesia berkolaborasi melalui Forum Pinisi Sultan untuk merealisasikan proyek investasi siap tawar guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Makassar, 24 April 2024 - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan menjalin kolaborasi strategis untuk merealisasikan proyek-proyek investasi siap tawar. Kerja sama ini diwujudkan melalui kegiatan Dedicated Team Meeting dalam rangkaian agenda tahunan Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Pinisi Sultan).
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, yang juga Ketua Forum Pinisi Sultan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemprov Sulsel dan BI dalam memajukan perekonomian masyarakat Sulawesi Selatan. Forum Pinisi Sultan sendiri memiliki visi besar untuk menjadikan Sulawesi Selatan sebagai tujuan investasi utama, pusat industri dan perdagangan, serta destinasi wisata kelas dunia di Kawasan Timur Indonesia.
Sejak tahun 2020, Forum Pinisi Sultan telah aktif menjalankan berbagai agenda untuk mendukung visi tersebut, termasuk kegiatan Dedicated Team Meeting, South Sulawesi Investment Challenge (SSIC), dan South Sulawesi Investment Forum (SSIF). Keberhasilan program ini telah menghasilkan banyak Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang telah dipromosikan ke berbagai negara oleh Bank Indonesia, antara lain pada London Investment Day 2021, US-Indonesia Investment Forum 2022, Belt & Road Summit 2022, Indonesia Investment Forum London 2022, Indonesia Investment Forum Dubai 2023, dan Indonesia Investment Forum Tokyo 2024.
Pentingnya Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan
Kegiatan Dedicated Team Meeting 2024 ini menjadi wadah penting untuk menyelaraskan persepsi antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota mengenai peran krusial investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. "Investasi tidak hanya meningkatkan faktor produksi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja," ujar Jufri Rahman. Ia menambahkan bahwa investasi merupakan pilar utama dalam percepatan pembangunan ekonomi melalui peningkatan pendapatan, daya beli masyarakat, distribusi ekonomi yang merata, dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang signifikan.
Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan arahan Presiden, yaitu memperkuat investasi, hilirisasi, dan kemudahan perizinan berusaha di tingkat daerah. Hal ini memungkinkan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan pembiayaan inovatif guna mempercepat pembangunan program di daerah masing-masing.
Dedicated Team Meeting 2024 juga mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menciptakan proyek-proyek investasi berskala nasional dan global yang berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan, sesuai konsep Green and Blue Economy. Proyek-proyek ini akan diwujudkan dalam bentuk IPRO, yaitu proyek investasi yang telah siap ditawarkan kepada calon investor dengan data yang valid, transparan, dan kebijakan yang harmonis antar sektor.
Proyek Investasi Strategis Sulawesi Selatan
Jufri Rahman berharap, melalui kegiatan ini, akan diperoleh proyek-proyek investasi strategis dari masing-masing Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Proyek-proyek tersebut harus memenuhi kriteria clean and clear, ready to offer, dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemprov Sulsel dan BI, diharapkan Sulawesi Selatan dapat menarik investasi yang signifikan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk memastikan proyek-proyek investasi yang dihasilkan memiliki data yang akurat dan transparan, serta sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan demikian, investasi yang masuk dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Melalui berbagai program dan kegiatan yang telah dan akan dilakukan, Pemprov Sulsel dan BI berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui investasi yang berkelanjutan dan inklusif. Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menarik investasi dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.