Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Capai 5,66 Persen di Triwulan I 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara mencatat pertumbuhan ekonomi positif sebesar 5,66 persen pada triwulan I 2025, didorong oleh sektor pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian.

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan I 2025 mencapai 5,66 persen. Hal ini diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin, 05 Mei 2025 di Kendari. Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 yang mencapai 5,78 persen, namun tetap menunjukkan tren positif bagi perekonomian Bumi Anoa.
Plt. Kepala BPS Sultra, Surianti Toar, menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh beberapa sektor utama. Sektor pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Sultra di triwulan I 2025. Lebih rinci, sektor pertambangan tumbuh sebesar 1,50 persen, industri pengolahan 1,29 persen, perdagangan 1,01 persen, dan pertanian 0,49 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan kinerja yang cukup baik di berbagai sektor ekonomi Sultra.
Surianti Toar menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sultra di triwulan I 2025 menunjukkan kinerja yang positif dan stabil. Meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka 5,66 persen tetap menjadi indikator pertumbuhan ekonomi yang sehat. Hal ini menandakan bahwa perekonomian Sultra tetap tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.
Sektor Penopang Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara
Pertumbuhan sektor pertambangan di Sultra pada triwulan I 2025 mencapai 1,50 persen. Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah terkait pertambangan biji logam, khususnya peningkatan aktivitas tambang biji nikel dan pembukaan tambang baru yang telah disetujui Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB)-nya oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Peningkatan produksi nikel ini menjadi salah satu faktor utama penggerak pertumbuhan ekonomi Sultra.
Industri pengolahan juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 1,29 persen. Peningkatan permintaan domestik, terutama produksi industri makanan dan minuman selama Ramadhan dan Lebaran, berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ini. Selain itu, peningkatan aktivitas produksi feronikel sebagai antisipasi kebijakan pembatasan kuota produksi nikel dari Kementerian ESDM juga turut mendorong pertumbuhan sektor ini.
Sektor perdagangan juga tumbuh sebesar 1,01 persen, didorong oleh peningkatan permintaan domestik. Pertumbuhan ini terlihat dari peningkatan omset perdagangan besar dan eceran bahan makanan sebesar 9,08 persen, peningkatan muatan barang angkutan laut sebesar 124,20 persen, dan peningkatan angkutan udara sebesar 14,00 persen dibandingkan triwulan I 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi dan perdagangan di Sultra.
Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai 0,49 persen. Sektor ini didorong oleh peningkatan produksi komoditas unggulan, seperti padi dan nilam. Peningkatan aktivitas tanam dan panen juga berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor ini. Meskipun pertumbuhannya relatif lebih rendah dibandingkan sektor lain, sektor ini tetap memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Sultra.
Analisis Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan I 2025
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara pada triwulan I 2025 menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Meskipun terdapat sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka 5,66 persen tetap menunjukkan tren positif dan menjanjikan. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif di beberapa sektor utama, seperti pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian.
Berikut adalah rincian pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha pada triwulan I 2025 dan triwulan I 2024:
- Triwulan I 2025: Pertambangan (1,50%), Industri Pengolahan (1,29%), Perdagangan (1,01%), Pertanian (0,49%), Sektor Lainnya (1,37%).
- Triwulan I 2024: Industri Pengolahan (1,86%), Perdagangan (0,73%), Pertambangan (0,72%), Sektor Lainnya (2,22%).
Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sultra didorong oleh berbagai sektor, dan bukan hanya bergantung pada satu sektor saja. Hal ini menunjukkan ketahanan dan diversifikasi ekonomi Sultra yang cukup baik.
Ke depan, perlu dilakukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sultra. Pemerintah perlu terus mendukung pengembangan sektor-sektor unggulan, meningkatkan infrastruktur, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Sultra dapat terus meningkat dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.