Sulut Optimistis Hadapi Ketidakpastian Global, Ekonomi Tumbuh di Atas Nasional
Kepala BI Sulut dan Pemprov Sulut optimistis pertumbuhan ekonomi daerah akan tetap tinggi di tahun 2025, meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global, ditopang oleh sektor pertambangan, pertanian, dan pariwisata.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Andry Prasmuko, menyatakan optimisme Sulut dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi Sulut diproyeksikan tetap kuat, bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan Andry dalam acara Halal bi Halal BI bersama pemerintah dan pelaku usaha di Manado, Kamis, 25 April.
Optimisme ini didasari oleh sejumlah faktor. Pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2025 diperkirakan mencapai 2,9 persen, dengan tingkat inflasi global sebesar 3,7 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya stabilitas ekonomi global yang mulai membaik sejak akhir tahun 2023. Kebijakan suku bunga yang cenderung longgar hingga tahun 2026, terutama di negara berkembang, juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas.
Kinerja perekonomian nasional tahun 2024 juga menunjukkan tren positif, ditopang oleh sektor pengolahan dan konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03 persen (yoy), didorong oleh industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi. Wilayah Bali-Nusra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua bahkan mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata nasional sepanjang tahun 2024.
Pertumbuhan Ekonomi Sulut Melebihi Nasional
Perekonomian Sulut pada triwulan IV 2024 tumbuh sebesar 5,59 persen (yoy), meningkat dari 5,21 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh faktor musiman seperti Natal dan Tahun Baru, realisasi belanja pemerintah, peningkatan penjualan korporasi, akselerasi penyaluran kredit, dan penyelenggaraan pilkada. Secara keseluruhan, PDRB Sulut tahun 2024 tumbuh sebesar 5,39 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Sulut, Elvira Katuuk, menambahkan optimisme Pemerintah Provinsi Sulut terhadap pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional pada tahun 2025. Potensi ekonomi Sulut yang besar menjadi dasar keyakinan tersebut. "Pemerintah daerah sangat optimis Sulut akan makin maju, sejahtera dan berkelanjutan," kata Andry.
Gubernur Sulut, Yulius Selvanus, dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay, memiliki visi dan misi yang selaras dengan pemerintah pusat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung perkembangan ekonomi Sulut.
Tiga Sektor Unggulan Pendorong Ekonomi Sulut
Pemerintah Provinsi Sulut telah mengidentifikasi tiga sektor unggulan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di tahun 2025. Ketiga sektor tersebut adalah pertambangan, pertanian, dan pariwisata. Ketiga sektor ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan dimaksimalkan guna mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan.
Sektor pertambangan memiliki peran penting dalam pendapatan daerah. Potensi sumber daya alam yang melimpah perlu dikelola secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Sektor pertanian juga memegang peranan vital dalam ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Diversifikasi komoditas pertanian dan peningkatan produktivitas menjadi kunci keberhasilan sektor ini.
Sementara itu, sektor pariwisata memiliki potensi besar untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Pengembangan destinasi wisata baru dan peningkatan kualitas layanan pariwisata akan menjadi fokus utama. Integrasi ketiga sektor ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulut secara berkelanjutan.
Dengan optimisme yang tinggi dan strategi yang terarah, Sulawesi Utara siap menghadapi tantangan ekonomi global dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa mendatang. Komitmen pemerintah daerah dan sinergi antar sektor menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi Sulut yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.