Pertanian: Mesin Penggerak Utama Ekonomi Sulawesi Selatan di 2024
Sektor pertanian menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan di tahun 2024, mencapai 5,02 persen (yoy), didorong peningkatan produksi padi dan konsumsi domestik, serta optimisme untuk tahun 2025.
![Pertanian: Mesin Penggerak Utama Ekonomi Sulawesi Selatan di 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000053.911-pertanian-mesin-penggerak-utama-ekonomi-sulawesi-selatan-di-2024-1.jpg)
Makassar, 11 Februari 2025 - Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) di tahun 2024 mencapai angka mengesankan, yaitu 5,02 persen (yoy), meningkat dari 4,51 persen (yoy) di tahun sebelumnya. Keberhasilan ini terutama ditopang oleh sektor pertanian yang menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, dalam konferensi pers di Makassar.
Sektor Pertanian sebagai Lokomotif Pertumbuhan
Rizki Ernadi Wimanda menjelaskan bahwa peningkatan ekonomi Sulsel di triwulan IV 2024 didorong oleh sektor pertanian dan perdagangan. Peningkatan produksi padi setelah dampak El Nino mereda menjadi faktor kunci. Selain itu, momentum Pemilu juga memberikan dampak positif terhadap sektor perdagangan.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa kontribusi sektor pertanian tidak hanya berhenti di tahun 2024. Bank Indonesia tetap optimis bahwa sektor pertanian akan terus menjadi penggerak utama ekonomi Sulsel di tahun 2025. Optimisme ini didasarkan pada beberapa faktor penting.
Prospek Cerah Pertanian Sulsel di Tahun 2025
Beberapa faktor mendukung prospek positif sektor pertanian Sulsel di tahun 2025. Peningkatan alokasi pupuk subsidi di Sulsel diprediksi akan meningkatkan produktivitas pertanian. Konsumsi domestik juga diyakini tetap kuat, ditopang oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 yang lebih tinggi. Hal ini akan meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Prospek investasi di Sulsel juga terlihat menjanjikan. Pembangunan proyek strategis nasional (PSN) baru, seperti Peternakan Sapi dan Kawasan Industri di Takalar, akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah. Normalisasi konsumsi pemerintah pasca-momentum tahun politik dan arahan efisiensi anggaran tahun 2025 juga turut berkontribusi.
Pemerintah juga telah melakukan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk komoditas beras dan jagung. Langkah ini bertujuan untuk mendorong serapan oleh Bulog dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Kebijakan ini diharapkan dapat menstabilkan harga dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Kesimpulan: Pertanian sebagai Pilar Ekonomi Sulsel
Secara keseluruhan, sektor pertanian terbukti menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan di tahun 2024 dan diperkirakan akan tetap berperan penting di tahun 2025. Dengan berbagai upaya pemerintah dalam mendukung sektor pertanian, seperti peningkatan alokasi pupuk subsidi dan penyesuaian HPP, diharapkan pertumbuhan ekonomi Sulsel akan tetap stabil dan berkelanjutan. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Ke depan, perlu adanya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor pertanian Sulsel. Diversifikasi komoditas pertanian, pengembangan teknologi pertanian modern, dan peningkatan akses petani terhadap pasar juga perlu menjadi perhatian utama. Dengan demikian, sektor pertanian dapat terus menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan.