Luas Panen Padi Sumut Meningkat 3,29 Persen di Tahun 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat peningkatan luas panen padi sebesar 3,29 persen pada tahun 2024, mencapai 419.460 hektare, dan berdampak pada peningkatan produksi padi dan beras.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) baru-baru ini mengumumkan kabar gembira terkait sektor pertanian. Data yang dirilis menunjukkan peningkatan signifikan pada luas panen padi di Provinsi Sumut sepanjang tahun 2024. Peningkatan ini mencapai 3,29 persen dibandingkan tahun 2023, dengan total luas panen mencapai 419.460 hektare. Kenaikan ini memberikan dampak positif pada produksi padi dan beras di wilayah tersebut. Kepala BPS Provinsi Sumut, Asim Saputra, memaparkan data tersebut dalam konferensi pers di Medan.
Menurut Asim Saputra, peningkatan luas panen ini tidak hanya terjadi secara keseluruhan, tetapi juga terlihat pada periode tertentu. Luas panen subround III (September-Desember 2024) misalnya, mencapai 137.310 hektare, meningkat 11,99 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Prospek panen padi di subround I tahun 2025 juga menunjukkan angka yang menjanjikan, dengan estimasi luas panen mencapai 227.130 hektare, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Data BPS Sumut menunjukkan bahwa peningkatan luas panen berdampak langsung pada peningkatan produksi. Produksi gabah kering panen (GKP) pada tahun 2024 mencapai 2,20 juta ton, meningkat 5,62 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 2,09 juta ton GKP. Peningkatan ini juga berimbas pada produksi beras, yang naik 5,62 persen menjadi 1,26 juta ton pada tahun 2024, dibandingkan dengan 1,20 juta ton pada tahun 2023.
Peningkatan Produksi Padi dan Dampaknya
Peningkatan produksi padi di Sumatera Utara pada tahun 2024 mencapai 5,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan keberhasilan upaya peningkatan produktivitas pertanian di provinsi tersebut. Data ini tentunya menjadi kabar baik bagi para petani dan juga bagi ketahanan pangan di Sumatera Utara. Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, menjelaskan bahwa peningkatan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan luas panen dan perbaikan teknologi pertanian.
Lebih lanjut, Asim Saputra menjelaskan bahwa peningkatan luas panen padi tidak hanya berkontribusi pada peningkatan produksi padi dan beras, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian daerah. Peningkatan produksi ini akan mendorong aktivitas ekonomi di sektor pertanian, mulai dari petani hingga pedagang dan pengolah hasil pertanian.
Meskipun data menunjukkan peningkatan signifikan pada produksi padi dan beras, BPS Sumut tetap menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini termasuk peningkatan infrastruktur pertanian, akses terhadap teknologi pertanian modern, dan dukungan kebijakan pemerintah.
Produksi Jagung Juga Meningkat
Selain padi, BPS Sumut juga mencatat peningkatan produksi jagung pada tahun 2024. Produksi jagung pipilan kadar air 14 persen mencapai 1,37 juta ton, meningkat 2,28 persen atau 0,03 juta ton dibandingkan tahun 2023. Peningkatan ini menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian Sumatera Utara, tidak hanya pada komoditas padi, tetapi juga pada komoditas lainnya.
Peningkatan produksi jagung ini juga berdampak positif pada perekonomian daerah. Jagung merupakan komoditas penting yang memiliki peran signifikan dalam ketahanan pangan dan juga sebagai bahan baku industri.
Data BPS Sumut ini memberikan gambaran positif tentang perkembangan sektor pertanian di Sumatera Utara. Namun, perlu upaya berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan peningkatan produksi pertanian di masa mendatang.
Secara keseluruhan, data BPS Sumut menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian pada tahun 2024. Peningkatan luas panen padi dan produksi padi serta beras, diikuti peningkatan produksi jagung, menandakan keberhasilan upaya peningkatan produktivitas pertanian di Sumatera Utara. Keberhasilan ini diharapkan dapat berkelanjutan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan perekonomian daerah.