Sumsel Tumbuh 5,22 Persen! Ekonomi Terkuat Kedua di Sumatera
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan I-2025 mencapai 5,22 persen, menempati posisi kedua tertinggi di Pulau Sumatera, didorong sektor pertambangan dan ekspor.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada triwulan I-2025 mencapai angka yang menggembirakan, yaitu sebesar 5,22 persen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, dalam konferensi pers di Palembang pada Senin, 5 Mei 2025. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang hanya mencapai 5,06 persen. Kenaikan ini didorong oleh berbagai sektor, terutama pertambangan dan ekspor luar negeri.
Berdasarkan data BPS Sumsel, perekonomian Sumsel pada triwulan I-2025 memiliki nilai sebesar Rp95,77 triliun (harga konstan) dan Rp170,81 triliun (harga berlaku). Sektor pertambangan dan penggalian menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, mencapai 23,34 persen, diikuti oleh industri pengolahan (18,52 persen) dan pertanian (14,24 persen). Meskipun hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif, sektor pengadaan air mengalami sedikit penurunan sebesar 0,06 persen.
Pertumbuhan tertinggi justru dicapai oleh sektor pengadaan listrik dan gas (11,39 persen), administrasi pemerintahan (10,84 persen), dan informasi dan komunikasi (8,85 persen). Kontribusi signifikan juga datang dari sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor, yang memberikan andil sebesar 0,98 persen terhadap pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy).
Sektor Penopang Pertumbuhan Ekonomi Sumsel
Pertumbuhan ekonomi Sumsel ditopang oleh beberapa sektor kunci. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terbesar (63,20 persen), disusul oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 30,34 persen, dan ekspor luar negeri (17,61 persen). Ketiga komponen ini juga menunjukkan pertumbuhan positif, masing-masing 4,91 persen untuk konsumsi rumah tangga, 2,21 persen untuk PMTB, dan yang paling signifikan, 25,02 persen untuk ekspor luar negeri.
"Sumber pertumbuhan tertinggi secara yoy di triwulan I-2025 terdiri dari perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor dengan share mencapai 0,98 persen," ujar Wahyu Yulianto. Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat yang masih cukup kuat dan aktivitas ekonomi yang tetap bergairah.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumsel ditopang oleh ekspor luar negeri yang mencapai 5,86 persen. Ini menunjukkan peningkatan daya saing produk Sumsel di pasar internasional.
Posisi Sumsel di Kancah Nasional
Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,22 persen, Sumsel berhasil menempati posisi kedua setelah Lampung sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera pada triwulan I-2025. "Secara spasial pada triwulan I-2025 perekonomian Pulau Sumatera didominasi oleh Sumatera Utara, Riau, dan Sumsel dengan kontribusi 60,48 persen," ungkap Wahyu.
Prestasi ini menunjukkan kinerja ekonomi Sumsel yang positif dan menjanjikan. Pemerintah Provinsi Sumsel diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan momentum pertumbuhan ini dengan kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Diversifikasi ekonomi dan peningkatan daya saing produk lokal akan menjadi kunci keberhasilan dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, data BPS Sumsel menunjukkan gambaran positif tentang perekonomian daerah. Pertumbuhan yang signifikan di berbagai sektor menunjukkan potensi besar Sumsel untuk terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 5,22 persen pada triwulan I-2025 merupakan angka yang cukup signifikan.
- Sektor pertambangan dan penggalian menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi.
- Ekspor luar negeri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel.
- Sumsel menempati posisi kedua setelah Lampung dalam pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera.