Neraca Perdagangan Sumatera Barat Surplus dan Tumbuh Positif di 2024
Neraca perdagangan Sumatera Barat surplus 1,71 miliar dolar AS di 2024, didorong komoditas unggulan dan peningkatan sektor pariwisata, serta diprediksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di 2025.
![Neraca Perdagangan Sumatera Barat Surplus dan Tumbuh Positif di 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/100035.787-neraca-perdagangan-sumatera-barat-surplus-dan-tumbuh-positif-di-2024-1.jpg)
Padang, 7 Februari 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mengumumkan kabar gembira terkait kinerja ekonomi daerah. Neraca perdagangan Sumbar mencatat surplus dan mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024. Kenaikan ini memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Ranah Minang di masa mendatang.
Surplus Neraca Perdagangan dan Komoditas Unggulan
Kepala BPS Provinsi Sumbar, Sugeng Arianto, menyatakan bahwa surplus neraca perdagangan Sumbar terjadi secara konsisten sepanjang 2024, meskipun mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2023. "Pada 2024 surplus neraca perdagangan ini selalu terjadi meskipun sedikit melambat jika dibandingkan 2023," ungkap Sugeng dalam konferensi pers di Padang.
Keberhasilan ini ditopang oleh tiga komoditas unggulan: minyak kelapa sawit, karet, dan gambir. Ketiga komoditas ini memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan nilai ekspor Sumbar. BPS mencatat surplus neraca perdagangan Sumbar mencapai 1,71 miliar dolar AS di tahun 2024, meskipun mengalami penurunan sebesar 13,76 persen dibandingkan tahun 2023.
Pertumbuhan Positif di Berbagai Sektor
Data BPS juga menunjukkan daya beli masyarakat Sumbar yang tetap terjaga dengan baik. Hal ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Sektor pertanian, khususnya komoditas hortikultura, mencatat peningkatan signifikan pada Triwulan IV 2024 dibandingkan Triwulan III 2023. Subsektor kehutanan juga menunjukkan kinerja positif, dengan produksi akasia meningkat lebih dari 10 persen pada Triwulan IV 2024.
Industri pengolahan juga turut berkontribusi. Produksi industri karet dan plastik tumbuh positif, di atas 10 persen. Hal ini menunjukkan daya saing industri pengolahan di Sumbar yang semakin membaik. Selain itu, sektor pariwisata juga menunjukkan tren positif. Peningkatan volume penumpang melalui jalur darat dan udara menunjukkan peningkatan mobilitas dan aktivitas pariwisata.
BPS mencatat peningkatan kunjungan wisata ke objek wisata berbayar di Ranah Minang pada Triwulan IV 2024 dibandingkan Triwulan IV 2023. "BPS mencatat aktivitas kunjungan pariwisata dan objek wisata berbayar di Ranah Minang meningkat jika dibandingkan Triwulan IV tahun 2023," ujar Sugeng menambahkan.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025
Melihat kinerja positif di tahun 2024, optimisme pun mengemuka untuk tahun 2025. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, memperkirakan ekonomi Sumbar akan tumbuh antara 4,4 hingga 5,2 persen pada tahun 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 yang berada di kisaran 4 hingga 4,8 persen.
Majid optimistis target pertumbuhan 5,2 persen dapat tercapai. Beberapa faktor yang mendukung optimisme ini antara lain kebijakan penurunan suku bunga yang telah diterapkan beberapa waktu lalu. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong investasi dan aktivitas ekonomi di Sumbar.
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan kinerja ekonomi Sumatera Barat yang positif di tahun 2024. Surplus neraca perdagangan, pertumbuhan di berbagai sektor, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di tahun 2025 menunjukkan tren positif bagi perekonomian Ranah Minang. Keberhasilan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan melalui strategi dan kebijakan yang tepat.