Fakta Unik: Ribuan Perempuan Kepala Keluarga di Kukar Kini Lebih Mandiri Berkat Inovasi 'Perkakas Diri'
DP3A Kukar meluncurkan inovasi 'Perkakas Diri' untuk memberdayakan ribuan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) agar lebih mandiri. Bagaimana program ini mengubah nasib mereka?

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan sebuah inovasi strategis bernama "Perkakas Diri" di Tenggarong, Kalimantan Timur, pada awal Agustus. Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemandirian Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) di wilayah tersebut. Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap tingginya jumlah Pekka di Kukar yang mencapai puluhan ribu.
Peluncuran "Perkakas Diri" ini bertujuan untuk memberdayakan Pekka, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga secara sosial, dengan mengubah stigma yang melekat pada label "janda" menjadi sosok kepala keluarga yang tangguh. Inovasi ini digagas oleh Kabid Pengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Pemenuhan Hak Anak DP3A Kukar, Chalimatus Sa’diah, sebagai bagian dari aksi perubahan dalam pendidikan kepemimpinan administrator yang diikutinya.
Melalui "Perkakas Diri", DP3A Kukar berupaya menciptakan ekosistem dukungan yang komprehensif bagi Pekka. Program ini diharapkan dapat membantu mereka berperan ganda secara efektif, baik sebagai ibu maupun sebagai penopang utama keluarga, serta mencapai kemandirian yang berkelanjutan di tengah berbagai tantangan hidup.
Mengapa "Perkakas Diri" Penting bagi Perempuan Kepala Keluarga?
Inovasi "Perkakas Diri" lahir dari keprihatinan atas kondisi dan jumlah Perempuan Kepala Keluarga di Kabupaten Kukar yang tergolong signifikan. Berdasarkan data kependudukan tahun 2024, tercatat sebanyak 46.099 Pekka di seluruh Kukar, dengan 2.316 di antaranya berada di Kecamatan Tenggarong. Angka ini menunjukkan urgensi untuk memberikan perhatian khusus dan dukungan yang terstruktur bagi kelompok perempuan ini.
Chalimatus Sa’diah menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mengangkat martabat Pekka, yang seringkali diasosiasikan dengan label "janda" dan harus memikul peran ganda. Pekka didefinisikan secara luas, tidak hanya perempuan yang bercerai, tetapi juga mereka yang menggantikan peran kepala keluarga karena berbagai kondisi, seperti suami yang sakit, meninggal dunia, atau bekerja di tempat yang jauh. Definisi yang inklusif ini memastikan bahwa dukungan program dapat menjangkau seluruh perempuan yang membutuhkan.
Tujuan utama "Perkakas Diri" adalah memastikan bahwa Pekka dapat mandiri dan memiliki ketahanan keluarga yang kuat. Dengan memberdayakan mereka, diharapkan dapat mengurangi beban yang mereka pikul dan membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri dan keluarga. Program ini menjadi fondasi penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup perempuan di Kukar.
Strategi Pemberdayaan Komprehensif dan Jejaring Dukungan
Untuk mencapai kemandirian Pekka, DP3A Kukar menerapkan strategi pemberdayaan yang komprehensif. Salah satu pilar penting adalah pembentukan jejaring kelompok Pekka. Jejaring ini berfungsi sebagai wadah bagi para perempuan untuk saling mendukung, memotivasi, dan berbagi pengalaman mengenai kemandirian serta ketahanan keluarga. Adanya komunitas ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan mengurangi isolasi sosial yang mungkin dialami oleh Pekka.
Selain dukungan emosional dan sosial, "Perkakas Diri" juga fokus pada peningkatan kemandirian ekonomi. Kelompok Pekka mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan potensi dan minat masing-masing. Pelatihan ini tidak terbatas pada bidang kuliner, tetapi juga mencakup tata rias, kerajinan, dan keterampilan lainnya yang relevan dengan pasar kerja atau potensi wirausaha. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap Pekka memiliki kesempatan untuk mengembangkan keahlian yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Sebagai langkah lanjutan dalam mendukung kemandirian ekonomi, DP3A Kukar bersama PKK Kukar juga akan meluncurkan program "Gerai Berkah Pekka Pijar" atau Perempuan Inspiratif Jual Asa dan Rasa. Gerai ini akan menjadi sarana pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh Pekka, membuka akses pasar yang lebih luas bagi mereka. Saat ini, DP3A Kukar memprioritaskan pembinaan pada Pekka yang masuk kategori produktif, sementara kelompok Pekka lansia diarahkan untuk mendapatkan dukungan dari Dinas Sosial Kukar, menunjukkan pendekatan yang tersegmentasi dan terkoordinasi.