Pemkot Bandung Beri Modal Rp2 Juta untuk Perempuan Kepala Keluarga
Pemerintah Kota Bandung memberikan bantuan modal usaha hingga Rp2 juta kepada 160 perempuan kepala keluarga untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka melalui pelatihan dan pemasaran produk.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan dukungan nyata bagi perempuan kepala keluarga (Pekka) dengan memberikan bantuan modal usaha hingga Rp2 juta. Bantuan ini diberikan melalui program pemberdayaan yang dijalankan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung. Program ini diluncurkan sebagai bentuk apresiasi atas peran penting perempuan sebagai tulang punggung keluarga, baik secara ekonomi maupun sosial.
Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati, menjelaskan bahwa definisi Pekka yang digunakan cukup luas. Tidak hanya mencakup perempuan janda, tetapi juga perempuan yang masih memiliki suami namun menjadi pencari nafkah utama karena kondisi tertentu, misalnya suami sakit atau tidak bekerja. "Bahkan, perempuan yang sebetulnya masih memiliki suami, tetapi dia menjadi pelayan keluarga karena kondisi tertentu, itu juga kita masukkan ke dalam definisi Pekka," ujar Uum di Bandung, Senin (21/4).
Program pemberdayaan ini tidak hanya sebatas memberikan bantuan modal. DP3A Kota Bandung juga memberikan pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan minat dan potensi peserta. Pelatihan yang diberikan meliputi menjahit, membuat pastry, dan berbagai keterampilan lainnya. Setelah pelatihan, para peserta menerima bantuan permodalan yang disalurkan melalui kerja sama dengan Baznas Kota Bandung, dengan jumlah bantuan bervariasi, mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.
Dukungan Berkelanjutan untuk Pekka
Pemkot Bandung berkomitmen untuk memberikan dukungan berkelanjutan bagi para Pekka. Selain pelatihan dan bantuan modal, DP3A juga membantu memasarkan produk-produk hasil usaha mereka melalui program Warung Cetar, sebuah program kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Mayoritas adalah produk dari perempuan kepala keluarga kami yang ada di Kota Bandung, yang mengisi produk di sana untuk penjualannya," jelas Uum.
Program Warung Cetar memberikan akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk yang dihasilkan para Pekka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan usaha mereka. Dengan adanya akses pasar yang terjamin, para Pekka dapat lebih fokus pada pengembangan kualitas produk dan inovasi usaha.
Lebih dari 160 perempuan kepala keluarga telah mendapatkan manfaat dari program ini. Angka ini menunjukkan komitmen Pemkot Bandung dalam memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.
Pelatihan Keterampilan dan Pendampingan Usaha
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah pelatihan keterampilan yang diberikan kepada para Pekka. Pelatihan yang komprehensif dan terarah akan meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri para peserta dalam menjalankan usaha. DP3A Kota Bandung memastikan pelatihan yang diberikan relevan dengan kebutuhan pasar dan potensi lokal.
Selain pelatihan, pendampingan usaha juga menjadi bagian penting dari program ini. Para Pekka akan mendapatkan bimbingan dan arahan dalam mengelola usaha, mulai dari perencanaan, produksi, hingga pemasaran. Pendampingan yang berkelanjutan akan membantu para Pekka mengatasi berbagai tantangan dalam menjalankan usaha.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan yang intensif, diharapkan para Pekka dapat mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan keluarga. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Bandung secara keseluruhan.
Pemberdayaan Perempuan dan Kemandirian Ekonomi
Program pemberdayaan perempuan kepala keluarga ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberdayakan perempuan, Pemkot Bandung berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Kemandirian ekonomi perempuan merupakan kunci penting dalam mewujudkan hal tersebut.
Program ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal kesetaraan gender dan pengentasan kemiskinan. Dengan memberikan akses kepada pelatihan, modal, dan pasar, program ini membantu perempuan kepala keluarga untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan mencapai kemandirian ekonomi.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan program serupa. Pemberdayaan perempuan merupakan investasi penting bagi pembangunan bangsa dan negara. Dengan memberdayakan perempuan, Indonesia dapat mencapai kemajuan yang lebih pesat dan merata.
Melalui program ini, Pemkot Bandung berharap para perempuan kepala keluarga dapat lebih mandiri secara ekonomi dan memiliki peluang usaha yang berkelanjutan. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung dan memberdayakan perempuan Indonesia.