Khofifah Salurkan Rp4,6 Miliar untuk Program KIP Putri Jawara di Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyalurkan bantuan senilai Rp4,6 miliar untuk program Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) Putri Jawara, memberdayakan perempuan tangguh di 15 kabupaten/kota.

Malang Raya, 21 April 2024 - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan bantuan Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) melalui program Putri Jawara atau Perempuan Tangguh Mandiri Jawa Timur Sejahtera di Sekolah Alkitab, Kota Batu. Penyerahan bantuan ini bertepatan dengan Hari Kartini, sebagai bentuk apresiasi kepada perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Bantuan senilai total Rp4,6 miliar disalurkan kepada 1.610 penerima manfaat di 15 kabupaten/kota di Jawa Timur. Program ini menjawab pertanyaan apa (bantuan KIP Putri Jawara), siapa (perempuan tangguh di Jatim), di mana (15 kabupaten/kota di Jatim), kapan (21 April 2024, bertepatan dengan Hari Kartini), mengapa (memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga), dan bagaimana (melalui penyaluran dana Rp3 juta per orang).
Khofifah menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap perempuan yang belum terjangkau bantuan sosial. "Mereka bukan hanya tulang rusuk, tetapi tulang punggung keluarga," tegas Khofifah. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi perempuan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka secara berkelanjutan. Penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap, dimulai sejak pekan kedua April hingga akhir Mei 2025.
Program KIP Putri Jawara merupakan bagian dari program KIP Jawara yang lebih luas, mencakup empat kategori penerima manfaat. Selain Putri Jawara, terdapat KPM Jawara, PPKS Jawara, dan eks PPKS Jawara, masing-masing menerima bantuan modal usaha sebesar Rp3 juta per orang. Total anggaran program KIP Jawara mencapai lebih dari Rp9 miliar.
Pendampingan dan Pelatihan Wirausaha
Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga menyediakan pendampingan dan pelatihan kewirausahaan. Hal ini bertujuan agar bantuan yang diberikan tidak digunakan untuk konsumsi semata, melainkan untuk mengembangkan usaha yang berkelanjutan. Pendampingan diberikan oleh 61 pendamping yang bekerja sama dengan SDM PKH Plus, pendamping disabilitas, TKSK, dan Tagana. Mereka bertugas melakukan verifikasi data, edukasi, serta pengawalan pemanfaatan bantuan.
Para penerima manfaat KIP Putri Jawara berasal dari berbagai latar belakang, antara lain pengemudi ojek daring, penyintas kekerasan, orang tua dengan anak stunting, hingga korban perdagangan manusia. Mereka dipilih berdasarkan kriteria usia produktif, memiliki embrio usaha atau keterampilan ekonomi produktif, dan terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) atau sedang dalam proses usulan.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga memberikan hadiah tambahan sebesar Rp1 juta kepada dua perempuan bernama Kartini yang lahir pada 21 April, sebagai bentuk apresiasi khusus.
Rincian Anggaran KIP Jawara
Kepala Dinas Sosial Jatim, Restu Widiani, merinci alokasi anggaran program KIP Jawara. Dari total anggaran lebih dari Rp9 miliar, Rp4,8 miliar dialokasikan untuk Putri Jawara, Rp2,1 miliar untuk KPM Jawara, Rp1,7 miliar untuk PPKS Jawara, dan Rp396 juta untuk eks PPKS Jawara. Program ini menjangkau 1.610 penerima manfaat di 15 kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk Bangkalan, Banyuwangi, Gresik, Jombang, Kediri, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, Tulungagung, serta Kota Batu, Kota Kediri, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya. Setiap penerima di Kota Batu misalnya, menerima bantuan senilai Rp3 juta dalam bentuk buku tabungan.
Khofifah berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan keluarga penerima manfaat. Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur, khususnya perempuan.