Khofifah-Emil Dardak: Aksi Cepat Tingkatkan Pembangunan Jawa Timur
Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak luncurkan program percepatan pembangunan Jawa Timur, fokus pada ketahanan pangan, pendidikan, dan pengurangan kemiskinan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Emil Dardak, segera mengambil langkah nyata untuk mempercepat pembangunan di Jawa Timur. Perencanaan cepat dan aksi nyata ini diluncurkan setelah pelantikan Presiden di Jakarta, Kamis (20/2). Rapat yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Adhy Karyono dan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jawa Timur membahas strategi untuk mencapai target pembangunan yang ambisius.
"Kami ingin menjadikan Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara," tegas Khofifah, menekankan komitmennya untuk memajukan provinsi tersebut. Pertemuan tersebut juga membahas implementasi program nasional di Jawa Timur, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), ketahanan pangan, dan pembangunan rumah murah.
Khofifah menetapkan sejumlah target yang menantang. Selain implementasi program nasional, ia menargetkan pembangunan 5.000 unit rumah murah, jauh melampaui target awal 3.000 unit. Dalam sektor pangan, ia menekankan pentingnya intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian untuk mencapai kedaulatan pangan, bukan hanya ketahanan pangan semata. "Target kami bukan hanya ketahanan pangan, tetapi juga kedaulatan pangan," tegasnya.
Percepatan Pembangunan di Berbagai Sektor
Sekretaris Daerah Adhy Karyono melaporkan kesiapan anggaran untuk mendukung program-program prioritas, meskipun dengan adanya kebijakan efisiensi APBD Jawa Timur. Pemerintah provinsi memastikan kesiapan untuk bekerja keras, bahkan sejak awal bulan Ramadhan. Kesiapan ini menunjukkan komitmen kuat untuk mencapai target pembangunan yang telah ditetapkan.
Di sektor pendidikan, Khofifah menargetkan peningkatan kualitas lulusan SMA dan SMK. Ia menginginkan tingkat penerimaan lulusan SMA Jawa Timur ke perguruan tinggi unggulan lebih baik daripada provinsi lain. "Kualitas dan peringkat SMA di Jawa Timur tidak boleh kalah dari provinsi lain," tandasnya.
Khofifah juga menekankan pentingnya efisiensi pemerintahan tanpa mengorbankan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), khususnya dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Ia meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk menghitung sebaran kemiskinan di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, dan beberapa daerah di Pulau Madura. Intervensi yang cepat dan berbasis data menjadi kunci untuk mempertahankan tren positif penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur.
Strategi Efisiensi dan Intervensi Tepat Sasaran
Jawa Timur telah mencatat penurunan kemiskinan yang signifikan di periode sebelumnya. Untuk mempertahankan tren positif ini, intervensi yang cepat dan tepat sasaran sangat penting. Khofifah juga menekankan pentingnya menekan angka putus sekolah di tingkat SMA dan SMK, meskipun SPP sudah digratiskan. Peningkatan kualitas lulusan tetap menjadi prioritas utama.
Khofifah meminta agar dilakukan detailing, perencanaan teknis, dan percepatan intervensi untuk memastikan penurunan tingkat kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan berjalan optimal. Hal ini menunjukkan komitmen untuk memastikan program-program pembangunan berjalan efektif dan efisien.
Secara keseluruhan, upaya percepatan pembangunan di Jawa Timur ini menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah provinsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang maju dan berkembang. Program-program yang terfokus dan terencana dengan baik diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Jawa Timur.
Selain itu, langkah-langkah efisiensi yang dilakukan pemerintah provinsi diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran dan memastikan keberhasilan program-program pembangunan. Dengan adanya kolaborasi dan kerja keras dari seluruh pihak, target pembangunan di Jawa Timur dapat tercapai dengan optimal.