Banyuwangi Perkuat Emansipasi Perempuan, Peringati Hari Kartini dengan Pemberdayaan
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, tekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam memperingati Hari Kartini, diwujudkan lewat berbagai program ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan peringatan Hari Kartini sebagai momentum untuk memperkuat emansipasi dan pemberdayaan perempuan. Hal ini disampaikannya di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (21/4), menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendorong program-program yang memberdayakan perempuan di berbagai sektor.
Pernyataan tersebut disampaikan Ipuk menanggapi peringatan Hari Kartini. Ia menegaskan bahwa peringatan ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan. Pemberdayaan perempuan, menurutnya, merupakan kunci utama pembangunan berkelanjutan di Banyuwangi.
Lebih lanjut, Bupati Ipuk menjelaskan bahwa berbagai program telah dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut, mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga pelestarian seni dan budaya lokal. Partisipasi aktif perempuan dalam perencanaan pembangunan daerah juga menjadi fokus utama pemerintahannya.
Pemberdayaan Perempuan di Berbagai Sektor
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberdayakan perempuan melalui berbagai program inovatif. Salah satu contohnya adalah program Kanggo Riko, yang diluncurkan sejak tahun 2018. Program ini memberikan bantuan alat usaha kepada 8.788 perempuan tulang punggung keluarga, membantu mereka meningkatkan perekonomian keluarga.
Selain Kanggo Riko, terdapat juga program Warung Naik Kelas yang memberikan bantuan alat usaha kepada pemilik warung rakyat, sebagian besar merupakan perempuan. Program ini juga memberikan pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu rumah tangga di desa, meliputi merias, meracik jamu, membuat makanan ringan, dan konveksi. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan agar mampu menciptakan peluang usaha baru.
Di bidang pendidikan, pemerintah Banyuwangi memastikan kesetaraan akses pendidikan bagi perempuan di semua jenjang. Sementara itu, di sektor kesehatan, komitmen diberikan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi perempuan di setiap fase kehidupan, mulai dari ibu hamil hingga lansia. Hal ini menunjukkan perhatian menyeluruh terhadap kesejahteraan perempuan.
Partisipasi Perempuan dalam Perencanaan Pembangunan
Bupati Ipuk juga menjelaskan pentingnya peran perempuan dalam perencanaan pembangunan daerah. Setiap tahun, pemerintah Banyuwangi menyelenggarakan dialog 'Rembuk Perempuan dan Anak' untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan perempuan dan anak dalam program pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa Banyuwangi berkomitmen untuk melibatkan perempuan sejak tahap perencanaan.
Dengan melibatkan perempuan dalam proses perencanaan, pemerintah Banyuwangi berharap dapat menciptakan program-program yang lebih responsif terhadap kebutuhan spesifik perempuan. Partisipasi ini juga memastikan bahwa pembangunan daerah berjalan inklusif dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan perspektif dan kontribusi perempuan.
Pembangunan berbasis gender dan pelibatan perempuan dalam penyusunan kebijakan merupakan bukti nyata komitmen pemerintah Banyuwangi dalam mewujudkan kesetaraan gender. Hal ini menunjukkan bahwa Banyuwangi tidak hanya sekadar memperingati Hari Kartini, tetapi juga secara aktif berupaya untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Melalui berbagai program dan kebijakan yang berpihak pada perempuan, Banyuwangi berupaya untuk menciptakan lingkungan yang setara dan adil bagi perempuan untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah. Komitmen ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.