Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Kuartal I 2025: Naik 4,98 Persen!
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I 2025 mencapai 4,98 persen secara tahunan, didorong sektor pertanian dan perdagangan, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan pada kuartal I tahun 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mengumumkan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,98 persen secara tahunan (year on year/yoy), mengungguli pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,87 persen. Pertumbuhan ini, meskipun hanya 0,28 persen jika dibandingkan kuartal sebelumnya, tetap menunjukkan kinerja positif, terutama jika dilihat dari peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terjadi di tengah tren puncak produksi yang biasanya terjadi pada kuartal tiga dan empat.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang positif ini didorong oleh beberapa sektor utama. Sektor pertanian menjadi kontributor terbesar dengan pertumbuhan 1,83 persen, diikuti sektor perdagangan (0,90 persen), transportasi dan pergudangan (0,56 persen), serta informasi dan komunikasi (0,56 persen). Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi penggerak utama dengan pertumbuhan 2,99 persen, disusul PMTB (0,74 persen) dan konsumsi pemerintah (0,04 persen).
Secara rinci, pertumbuhan terbesar secara tahunan berasal dari sektor pertanian (31,89 persen), perdagangan (6,23 persen), dan transportasi serta pergudangan (10,68 persen). Peningkatan produksi padi dan jagung, serta peningkatan penjualan eceran selama Ramadan, menjadi faktor kunci di balik pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala BPS Jawa Barat, Darwis Sitorus, dalam konferensi pers di Gedung BPS Jawa Barat pada Senin, 5 Mei 2025. "Peningkatan produksi padi dan jagung seiring dengan pola tanam yang kembali normal merupakan faktor tumbuhnya pertanian. Sedangkan pada perdagangan penyebabnya adalah peningkatan penjualan eceran pada saat ramadan terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, makanan, minuman dan tembakau serta kelompok sandang," jelas Darwis.
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat: Analisis Sektoral
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I 2025 melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Jawa Barat berada di peringkat keempat setelah Banten (5,19 persen), Yogyakarta (5,11 persen), dan Jawa Timur (5 persen), namun di atas Jawa Tengah (4,96 persen) dan Jakarta (4,95 persen). Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa secara keseluruhan mencapai 4,99 persen, berkontribusi sebesar 57,43 persen terhadap PDRB nasional.
Meskipun pertumbuhan ekonomi tahunan menunjukkan angka positif, pertumbuhan ekonomi secara musiman (dibandingkan kuartal IV 2024) menunjukkan tren yang berbeda. Pertumbuhan hanya mencapai 0,28 persen. Sektor pertanian masih menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi secara musiman (7,25 persen), diikuti jasa keuangan dan asuransi (6,35 persen). Namun, sektor industri, yang merupakan penyumbang terbesar dalam struktur PDRB Jawa Barat, justru mengalami penurunan sebesar 0,22 persen. Penurunan juga terjadi pada sektor konstruksi (-1,96 persen) dan akomodasi serta makanan dan minuman (-4,24 persen).
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga naik 0,32 persen secara musiman, diikuti konsumsi LNPRT (2,41 persen). Ekspor bersih Jawa Barat tumbuh signifikan sebesar 32,26 persen. Namun, konsumsi pemerintah mengalami penurunan sebesar 42,62 persen, yang diakibatkan oleh efisiensi anggaran pemerintah di awal tahun 2025. "Pada kuartal I tahun 2025 ini menurut lapangan usaha, kategori pertanian, kehutanan dan pertanian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 0,49 persen. Sedangkan menurut pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 0,19 persen," tambah Darwis.
Faktor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Musiman
Pertumbuhan ekonomi musiman di Jawa Barat pada kuartal I 2025 didorong oleh beberapa faktor. Peningkatan produksi palawija seperti jagung dan kacang tanah menjadi faktor utama pertumbuhan di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Meningkatnya kebutuhan internet selama Ramadan dan Idul Fitri juga berkontribusi pada pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi. Sementara itu, pertumbuhan positif di sektor jasa keuangan didorong oleh penyaluran kredit baru dan kemampuan menekan peningkatan risiko kredit.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I 2025 menunjukkan kinerja yang cukup baik, meskipun terdapat perbedaan antara pertumbuhan tahunan dan musiman. Pertumbuhan yang didorong oleh sektor pertanian dan perdagangan ini memberikan optimisme untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di kuartal-kuartal berikutnya. Namun, pemerintah perlu memperhatikan penurunan di beberapa sektor penting seperti industri, konstruksi, dan akomodasi agar pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tetap berkelanjutan dan merata.